Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan e-Prescription Obesitas annisa-meidina 2025-01-21T09:48:02+07:00 2025-01-21T09:48:02+07:00
Obesitas
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Panduan e-Prescription Obesitas

Oleh :
dr.Bedry Qintha
Share To Social Media:

Panduan e-prescription pada obesitas ini dapat digunakan Dokter pada saat akan memberikan terapi medikamentosa secara online.

Obesitas adalah penyakit yang ditandai oleh akumulasi lemak tubuh berlebih. Obesitas meningkatkan risiko berbagai komorbiditas, kematian dini, serta menurunkan kualitas hidup keseluruhan. Penanganan obesitas yang utama adalah perubahan gaya hidup, yang dapat disertai farmakoterapi atau intervensi bedah bila diperlukan.[1]

Tanda dan Gejala

Anamnesis obesitas perlu menggali mengenai pola makan, tingkat aktivitas, faktor risiko, serta komorbiditas. Pola makan abnormal, seperti binge eating disorder, bisa ada pada pasien obesitas. Aktivitas fisik yang rendah, gaya hidup sedenter, serta konsumsi obat yang dapat meningkatkan berat badan juga perlu dievaluasi. Selain itu, penting untuk mendalami faktor psikososial, seperti depresi dan kecemasan. Gejala komplikasi obesitas, seperti hipertensi dan diabetes, juga harus diidentifikasi.

Lakukan evaluasi antropometri, terutama indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang. Populasi Asia dianggap obesitas jika IMT ≥25 kg/m². Lebih lanjut, pada populasi Asia, obesitas sentral ditentukan dengan lingkar pinggang ≥90 cm pada pria dan ≥80 cm pada wanita.[1-4]

Modifikasi Gaya Hidup

Modifikasi gaya hidup adalah pilar penting dan terapi lini pertama dalam penanganan obesitas, sehingga dokter harus melakukan edukasi modifikasi gaya hidup pada saat konsultasi online dengan pasien. Rekomendasi diet melibatkan pengurangan asupan kalori yang bisa berbeda per individu. Umumnya modifikasi diet ditargetkan pada defisit 500-750 kkal/hari, dengan fokus pada pola makan seimbang yang kaya serat, rendah lemak jenuh, dan rendah gula tambahan.

Aktivitas fisik meliputi olahraga aerobik intensitas rendah-sedang seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang selama setidaknya 150-300 menit /minggu, serta latihan kekuatan otot minimal 2 kali/minggu. Selain itu, penting untuk mengurangi waktu sedenter dan meningkatkan aktivitas harian seperti berjalan kaki atau melakukan pekerjaan rumah tangga.

Modifikasi perilaku mencakup pendekatan seperti pencatatan makanan, cognitive behavioral therapy, serta konseling gizi. Keseluruhan program ini umumnya memiliki target penurunan berat badan 5-10% dari berat awal.[4]

Peringatan

Semaglutide kontraindikasi pada pasien dengan riwayat pribadi atau keluarga medullary thyroid carcinoma (MTC) atau multiple endocrine neoplasia tipe 2 (MEN 2) karena risiko tumor sel-C tiroid, serta pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap obat ini. Waspadai juga efek samping yang jarang tetapi berat seperti pankreatitis, retinopati diabetik, hipoglikemia, gagal ginjal akut, dan gangguan jantung.[12]

Orlistat dikontraindikasikan pada pasien dengan sindrom malabsorpsi kronis dan kolestasis. Perlu juga dicatat bahwa orlistat telah dilaporkan menyebabkan hepatotoksisitas berat, termasuk nekrosis hepatoseluler dan gagal hati akut. Efek samping gastrointestinal yang sering terjadi meliputi inkontinensia fekal, diare, dan urgensi fekal. Risiko hiperoxaluria, nefrolitiasis oksalat, serta kolelitiasis juga dapat meningkat.[13]

Metformin kontraindikasi pada asidosis metabolik dan pasien dengan disfungsi ginjal berat. Metformin jarang menyebabkan hipoglikemia sebagai monoterapi, tetapi risiko meningkat pada pasien malnutrisi, lansia, atau dengan disfungsi ginjal atau adrenal. Penurunan kadar vitamin B12 dapat terjadi, sehingga harus dipantau untuk mencegah anemia atau neuropati. Asidosis laktat jarang terjadi tetapi dapat fatal, terutama pada pasien dengan gangguan ginjal, lansia, atau kondisi medis berat.[8]

Medikamentosa

Farmakoterapi dapat dipertimbangkan pada pasien obesitas dengan IMT ≥27 kg/m² yang memiliki komplikasi terkait obesitas atau pada pasien dengan IMT ≥30 kg/m². Perlu diperhatikan bahwa farmakoterapi berbasis amfetamin tidak dapat diresepkan secara online.[2,4]

Glucagon Like Peptide 1 Receptor Agonist (GLP-1 RA)

Semaglutide dapat digunakan sebagai adjuvan dari modifikasi gaya hidup pada pasien dengan IMT ≥30 kg/m² atau IMT ≥27 kg/m² yang mengalami komplikasi terkait obesitas.

Semaglutide diberikan secara injeksi subkutan 1 kali/minggu. Dosis diberikan titrasi, yakni:

  • Minggu ke 1‒4: 0,25 mg
  • Minggu ke 5‒8: 0,5 mg
  • Minggu ke 9‒12: 1 mg
  • Minggu ke 13‒16: 1,7 mg
  • Minggu 17 dan seterusnya: 2,4 mg.[5,6]

Jika tidak dapat mentoleransi dosis eskalasi, maka tunda peningkatan selama 4 minggu. Jika tidak dapat mentoleransi dosis 2,4 mg, maka turunkan menjadi 1,7 mg/minggu dalam kurun 4 minggu, lalu kembalikan ke dosis 2,4 mg/minggu.[5,7]

Orlistat

Orlistat merupakan lipase inhibitor yang digunakan untuk indikasi yang sama dengan semaglutide pada obesitas.

  • Orlistat 120 mg per oral, diberikan 3 kali/hari, bersama makanan yang mengandung lemak atau hingga 1 jam setelah makan.[4]

Metformin

Metformin digunakan pada pasien diabetes mellitus tipe 2 yang juga mengalami obesitas. Ini karena metformin dapat mendukung penurunan berat badan pada populasi tersebut. Selain itu, ada pula beberapa studi yang menyebutkan manfaat metformin untuk penurunan berat badan pada pasien non-diabetes.[8,14,15]

  • Metformin immediate release 500 mg per oral, diberikan 2 kali/hari bersama dengan makanan untuk mengurangi efek samping gastrointestinal. Dosis dapat ditingkatkan sesuai respon klinis setiap minggunya.
  • Metformin extended release 500 mg per oral, diberikan 1 kali/hari bersama dengan makan malam. Dosis dapat ditingkatkan sesuai respon klinis setiap minggunya.[8]

Pemberian pada Ibu Hamil

Pada ibu hamil, FDA tidak memasukkan semaglutide dalam kategori kehamilan tertentu, tetapi TGA memasukkan semaglutide dalam kategori D.[9]

Orlistat masuk dalam kategori kehamilan X menurut FDA dan kategori kehamilan B1 menurut TGA. Sementara itu, metformin masuk dalam kategori B menurut FDA dan kategori C menurut TGA.[8,10,11]

Referensi

1. Sharaiha RZ, Shikora S, White KP, et al. Summarizing Consensus Guidelines on Obesity Management: A Joint, Multidisciplinary Venture of the International Federation for the Surgery of Obesity & Metabolic Disorders (IFSO) and World Gastroenterology Organisation (WGO). J Clin Gastroenterol. 2023. 57(10):967-976. doi: 10.1097/MCG.0000000000001916.
2. Haam JH, Kim BT, Kim EM, et al. Diagnosis of Obesity: 2022 Update of Clinical Practice Guidelines for Obesity by the Korean Society for the Study of Obesity. J Obes Metab Syndr. 2023 Jun 30;32(2):121-129. doi: 10.7570/jomes23031.
3. van der Valk ES, van den Akker ELT, Savas M, Kleinendorst L, et al. A comprehensive diagnostic approach to detect underlying causes of obesity in adults. Obes Rev. 2019 Jun;20(6):795-804. doi: 10.1111/obr.12836.
4. Cornier MA. A review of current guidelines for the treatment of obesity. Am J Manag Care. 2022 Dec;28(15 Suppl):S288-S296. doi: 10.37765/ajmc.2022.89292.
5. FDA. WEGOVY (semaglutide) injection, for subcutaneous use. 2023. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2023/215256s007lbl.pdf
6. Medscape. Semaglutide (Rx): Dosing & Uses. 2025. https://reference.medscape.com/drug/ozempic-rybelsus-wegovy-semaglutide-1000174
7. FDA. FDA Approves New Drug Treatment for Chronic Weight Management, First since 2014. 2021. https://www.fda.gov/news-events/press-announcements/fda-approves-new-drug-treatment-chronic-weight-management-first-2014
8. ASHP. Metformin. 2024. https://www.drugs.com/monograph/metformin.html
9. TGA. Australian Public Assessment Report for Semaglutide. 2020. https://www.tga.gov.au/sites/default/files/auspar-semaglutide-201030.pdf.
10. Medscape.com. Orlistat (Rx, OTC). 2025. https://reference.medscape.com/drug/alli-xenical-orlistat-342068#0
11. TGA. Prescribing medicine in pregnancy database. 2025. https://www.tga.gov.au/products/medicines/find-information-about-medicine/prescribing-medicines-pregnancy-database
12. ASHP. Semaglutide. 2024. https://www.drugs.com/monograph/semaglutide.html
13. ASHP. Orlistat. 2024. https://www.drugs.com/monograph/orlistat.html
14. Seifarth C, Schehler B, Schneider H. Effectiveness of Metformin on Weight Loss in Non-Diabetic Individuals with Obesity. Exp Clin Endocrinol Diabetes. 2013;121:27-31.
15. Fontbonne A, Diouf I, Baccara-Dinet M, et al. Effects of 1-year treatment with metformin on metabolic and cardiovascular risk factors in non-diabetic upper-body obese subjects with mild glucose anomalies: a post-hoc analysis of the BIGPRO1 trial. Diabetes Metab. 2009 Nov;35(5):385-91.

Edukasi dan Promosi Kesehatan Ob...

Artikel Terkait

  • Liraglutide, Obat Antidiabetes untuk Menanggulangi Obesitas
    Liraglutide, Obat Antidiabetes untuk Menanggulangi Obesitas
  • Penggunaan Metformin sebagai Penurun Berat Badan pada Pasien Nondiabetik
    Penggunaan Metformin sebagai Penurun Berat Badan pada Pasien Nondiabetik
  • Farmakoterapi untuk Obesitas
    Farmakoterapi untuk Obesitas
  • Suplementasi Serat Bagi Kesehatan
    Suplementasi Serat Bagi Kesehatan
  • Semaglutide untuk Terapi Obesitas Tanpa Diabetes Mellitus
    Semaglutide untuk Terapi Obesitas Tanpa Diabetes Mellitus

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 Februari 2025, 16:41
Kiat Praktis Menyusun Rencana Diet untuk Berat Badan Ideal 🍎🥗
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Menurunkan atau menambah berat badan bukan hanya soal mengurangi atau menambah porsi makan. Penyusunan rencana diet yang tepat harus dilakukan...
Anonymous
Dibuat 24 Januari 2025, 10:30
Program diet gizi bagaimana menentukan kebutuhan kalori harian
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Bagaimana cara menentukan kebutuhan kalori harian dan aktivitas fisik seseorang, serta metode apa yang digunakan untuk melakukan program diet penurunan berat...
dr. Meva Nareza T
Dibalas 24 Januari 2025, 09:37
Manajemen Berat Badan dan Glukosa dalam Darah dengan Diet Rendah Indeks Glikemik - Infografik ALOMEDIKA
Oleh: dr. Meva Nareza T
2 Balasan
Alo Dokter!Selama beberapa dekade terakhir, prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas terus meningkat di semua kelompok usia. Berdasarkan data RISKESDAS,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.