Edukasi dan Promosi Kesehatan Tiroiditis
Edukasi dan promosi kesehatan terkait thyroiditis meliputi pemberian informasi tentang penyebab penyakit, opsi penatalaksanaan, serta komplikasi yang mungkin timbul. Secara umum, belum tersedia metode pencegahan spesifik untuk thyroiditis.
Edukasi Pasien
Pasien perlu diedukasi mengenai penyebab thyroiditis yang dialami dan pilihan tata laksana yang bisa dilakukan. Setiap penatalaksanaan perlu disampaikan secara jelas kelebihan dan kekurangannya. Selain itu, informasikan juga komplikasi yang mungkin timbul jika thyroiditis tidak diobati, faktor risiko penyebab komplikasi, dan anjuran cara mencegah komplikasi.
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Thyroiditis subakut adalah penyakit self-limiting yang dapat berlangsung selama 2–7 bulan. Pada masa ini, perlu dilakukan monitor fungsi tiroid dan penyesuaian dosis obat secara berkala.[2]
Pada thyroiditis kronik autoimun, perlu dilakukan tes fungsi tiroid berkala setiap 6 bulan, lalu dilanjutkan menjadi tes berkala setiap 1 tahun bila dalam tahun pertama hasilnya normal. Untuk anak yang mendapatkan levotiroksin, tes fungsi tiroid dilakukan setiap 3–12 bulan. Semakin muda usia, semakin sering tes dilakukan. Jika ada penyesuaian dosis, kadar thyroid-stimulating hormone (TSH) dan free T4 perlu diperiksa 1 bulan setelahnya.[2]
Suatu studi menunjukkan bahwa pemberian suplementasi selenium pada wanita hamil mempunyai efek protektif terhadap penyakit tiroid autoimun selama kehamilan atau saat masa postpartum.[5]