Epidemiologi Tiroiditis
Secara epidemiologi, thyroiditis kronik yang disebabkan oleh kondisi autoimun lebih sering terjadi pada wanita daripada laki-laki. Sementara itu, thyroiditis akut akibat infeksi dilaporkan lebih sering terjadi pada area geografis dengan penggunaan antibiotik yang lebih rendah.
Global
Di Amerika Serikat, thyroiditis Hashimoto adalah penyebab tersering hipotiroidisme. Insidensi thyroiditis Hashimoto di Amerika Serikat adalah 0,8 per 1000 pria tiap tahun dan 3,5 per 1000 wanita tiap tahun. Kebanyakan wanita yang mengalami penyakit ini berusia 30–50 tahun. Berdasarkan data antibodi tiroid, prevalensi thyroiditis Hashimoto mungkin paling tinggi pada ras kulit putih dan paling rendah pada ras kulit hitam.[8,11]
Insidensi thyroiditis subakut di Amerika Serikat adalah 3,6 per 100000 orang per tahun dengan insidensi puncak pada usia 50 tahun. Studi juga menunjukkan bahwa thyroiditis lebih sering terjadi pada pasien diabetes mellitus tipe 1, vitiligo, Down syndrome, dan sindrom Turner.[2,6,7,12]
Indonesia
Data epidemiologi thyroiditis di Indonesia masih sangat terbatas. Pada suatu penelitian di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2009–2013, ditemukan 35 kasus thyroiditis dan 25 di antaranya merupakan thyroiditis Hashimoto.[13]
Mortalitas
Thyroiditis umumnya tidak menyebabkan mortalitas. Namun, mortalitas dapat terjadi pada kondisi thyroid storm dan koma miksedema. Data mengenai angka mortalitas yang pasti hingga saat ini belum tersedia.[2]