Edukasi dan Promosi Kesehatan Akalasia
Edukasi dan promosi kesehatan tentang akalasia atau achalasia harus mencakup penjelasan mengenai komplikasi yang mungkin terjadi jika akalasia tidak diatasi, seperti karsinoma sel skuamosa di esofagus. Dokter juga menjelaskan pilihan terapi yang ada serta prognosis masing-masing terapi. Umumnya, pembedahan memberikan prognosis yang lebih baik daripada terapi medikamentosa.
Edukasi Pasien
Keberhasilan tata laksana akalasia juga tergantung pada modifikasi gaya hidup. Rokok dan alkohol menjadi faktor risiko kegagalan penatalaksanaan akalasia dan berperan dalam perkembangan penyakit yang semakin progresif. Dokter dapat membantu pasien untuk berhenti merokok untuk membantu pengobatan akalasia.[5,8,9]
Dokter juga menjelaskan opsi penatalaksanaan bedah maupun medikamentosa yang ada untuk akalasia. Namun, dokter perlu menginformasikan bahwa bedah cenderung menghasilkan prognosis lebih baik daripada terapi medikamentosa. Akalasia yang tidak ditangani dalam waktu lama mungkin menyebabkan komplikasi berupa perkembangan kanker esofagus.[5,8,9]
Disfagia juga dapat memengaruhi kualitas hidup. Ketika berusaha menelan makanan, pasien disarankan untuk mengunyah makanan secara lebih sering dan lambat, atau mengganti konsistensi makanan jadi lebih lunak dengan ukuran lebih kecil. Beberapa maneuver dapat dilakukan untuk menelan makanan, seperti mengangkat tangan atau memutar tangan ke belakang.[5,8,9]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Akalasia merupakan penyakit yang sulit dicegah karena faktor genetik berperan kuat terhadap kejadian akalasia. Selain itu, akalasia sering terlambat didiagnosis karena pasien maupun tenaga medis tidak sadar bahwa gejala yang dialami adalah gejala akalasia. Bila ada keluhan sulit menelan makanan yang sudah berlangsung lama atau keluhan yang menyerupai dyspepsia tanpa perbaikan setelah terapi maksimal, pikirkan kemungkinan akalasia dan lakukan pemeriksaan lanjutan.[5,8]
Penyakit Chagas yang disebabkan oleh infeksi Trypanosoma cruzi juga dilaporkan berhubungan erat dengan kejadian akalasia. Parasit ini biasanya ditemukan di benua Amerika, terutama Amerika Selatan. Oleh karena itu, orang yang hendak bepergian ke daerah tersebut sebaiknya diedukasi untuk berhati-hati.[4,5]
Infeksi virus tertentu juga berisiko menyebabkan akalasia, misalnya virus campak, virus varicella zoster, virus herpes simpleks, dan cytomegalovirus. Dokter bisa menganjurkan program vaksinasi yang tersedia untuk beberapa infeksi virus ini bila pasien memenuhi kriteria vaksinasi.[5,8,9]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur