Epidemiologi Drug-Induced Liver Injury (DILI)
Secara epidemiologi, angka kejadian Drug-Induced Liver Injury (DILI) berbeda-beda untuk setiap negara. Studi prospektif berbasis populasi di Perancis menunjukkan bahwa kejadian tahunan DILI pada populasi umum adalah 13,9/100,000. Perkiraan kejadian tahunan di Cina adalah 23,8/100.000. Mortalitas dapat terjadi akibat gagal hati akut yang ditimbulkan DILI.[2]
Global
Studi prospektif di Perancis melaporkan bahwa insidensi DILI pada populasi umum yaitu 13,9/100.000 jiwa per tahun. Sementara itu, angka kejadian tahunan DILI di Islandia adalah 19,1/100.000.
Di Asia, kejadian tahunan DILI pada populasi umum Korea adalah sekitar 12/100.000. Kejadian tahunan di Cina diperkirakan sebesar 23,8/100.000.[2,8]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi nasional untuk DILI di Indonesia. Data terbatas kejadian DILI akibat penggunaan obat antituberkulosis pada pasien tuberkulosis di RSUP Sanglah Denpasar pada Agustus 2016 hingga Juli 2017 adalah 14,17% dengan onset kejadian mulai dari 7-72 hari.[9]
Mortalitas
Mortalitas akibat DILI biasanya berkaitan dengan gagal hati akut. Pada kasus DILI idiosinkratik, pasien dengan cedera hepatoseluler yang disertai ikterus dilaporkan memiliki tingkat fatalitas tertinggi, yaitu 10%. Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa pasien dengan kadar bilirubin total yang lebih tinggi serta kadar albumin serum yang lebih rendah saat presentasi memiliki risiko terbesar untuk mengalami luaran lebih buruk.[2,3,5]