Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Drug-Induced Liver Injury (DILI) annisa-meidina 2024-07-23T11:58:24+07:00 2024-07-23T11:58:24+07:00
Drug-Induced Liver Injury (DILI)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Drug-Induced Liver Injury (DILI)

Oleh :
dr.Monica
Share To Social Media:

Etiologi Drug-Induced Liver Injury (DILI) adalah reaksi abnormal terhadap obat tertentu, seperti antibiotik golongan penicillin, cotrimoxazole, obat antituberkulosis seperti isoniazid, paracetamol, ataupun antikonvulsan seperti phenytoin. DILI juga bisa terjadi akibat zat herbal atau suplemen diet. Berdasarkan mekanismenya, DILI bisa dibagi menjadi tipe langsung, idiosinkratik, dan tidak langsung.[1-3,5]

Tipe Langsung

DILI tipe langsung merupakan gangguan hepar yang bersifat intrinsik, dapat diprediksi, dan tergantung pada dosis obat yang digunakan. Gangguan hepar tipe ini umumnya terjadi dalam hitungan jam hingga hari pasca penggunaan obat, zat herbal, atau suplemen diet yang bersifat hepatotoksik.

Karakteristik obat yang banyak menyebabkan DILI tipe langsung adalah obat-obatan yang bersifat lipofilik, seperti paracetamol. Kejadian overdosis paracetamol terjadi apabila seseorang mengkonsumsi lebih dari 150 mg/kg atau 10 g. Obat lain yang bisa menyebabkan DILI tipe langsung adalah niacin, amiodarone, asam valproat, methotrexate, dan golongan statin seperti simvastatin.[1-3,5]

Tipe Idiosinkratik

DILI idiosinkratik umumnya bersifat tidak dapat diprediksi dengan onset kejadian yang laten hingga bulanan atau tahunan. Selain itu, beberapa studi juga menyebutkan bahwa kejadian DILI idiosinkratik umumnya tidak tergantung pada dosis obat, zat herbal, atau suplemen diet yang digunakan.

Beberapa jenis obat yang bisa menyebabkan DILI idiosinkratik adalah:

  • Antibiotik: amoxicillin klavulanat, cotrimoxazole, ciprofloxacin dan fluoroquinolone lainnya, nitrofurantoin, minocycline
  • Antituberkulosis: isoniazid

  • Antijamur: ketoconazole

  • Antidislipidemia: fenofibrate, statin seperti simvastatin
  • Obat kardiovaskular: amiodarone, lisinopril

  • Lainnya: leflunomide, phenytoin, lamotrigine, sulfasalazine.[1-3,5]

Tipe Tidak Langsung

DILI tidak langsung terjadi akibat adanya reaksi biologi obat terhadap sistem imun penjamu yang sering dikenal sebagai gangguan hepar sekunder. Sama dengan DILI idiosinkratik, DILI tidak langsung terjadi laten (onset hingga bulanan) tanpa tergantung pada dosis obat, herbal, atau suplemen diet yang digunakan. Contoh DILI tidak langsung adalah reaktivasi virus hepatitis B pada pemberian rituximab.[1,3]

Faktor Risiko

Faktor risiko terjadinya DILI mencakup usia, komorbiditas, faktor genetik, dan faktor obat.[2,3]

Usia

DILI dapat terjadi pada seluruh kelompok usia, namun etiologi dari DILI umumnya berbeda-beda tergantung pada kelompok usianya. Pada kelompok usia bayi dan anak, DILI umumnya terjadi akibat penggunaan obat antikonvulsan seperti asam valproate, dan obat antimikroba seperti minocycline.

Pada kelompok usia yang lebih tua, DILI umumnya terjadi akibat penggunaan obat antimikroba seperti isoniazid, amoxicillin klavulanat, dan nitrofurantoin.[2,4,6,7]

Jenis Kelamin

Secara epidemiologi, perempuan lebih banyak ditemukan mengalami DILI dibandingkan laki-laki.[2,4,6]

Faktor Genetik

Polimorfisme pada enzim pemetabolisme obat, transporter, dan antigen leukosit manusia (HLA) dilaporkan meningkatkan risiko DILI. Polimorfisme genetik enzim CYP450 berhubungan dengan peningkatan risiko kerusakan hati yang disebabkan oleh obat-obatan tertentu. Polimorfisme HLA yang berhubungan dengan obat tertentu juga telah dilaporkan.

Sebuah studi asosiasi genom juga menunjukkan bahwa varian missense pada protein tirosin fosfatase non-reseptor tipe 22 dapat meningkatkan risiko cedera hati yang disebabkan oleh berbagai obat, termasuk amoxicillin klavulanat, terbinafine, flucloxacillin, dan haloperidol.[2]

Komorbiditas

Bukti terbatas menunjukkan bahwa adanya komorbiditas meningkatkan risiko DILI. Sebagai contoh, diabetes dan obesitas dapat meningkatkan risiko kerusakan hati yang disebabkan oleh obat-obatan tertentu seperti tamoxifen dan methotrexate.[2]

Faktor Terkait Obat

Lipofilisitas suatu obat yang tinggi dapat meningkatkan risiko DILI. Selain itu, obat-obatan yang mempengaruhi bile salt export pump (BSEP) yang bergantung pada adenosin trifosfat dan fungsi mitokondria juga berhubungan dengan peningkatan risiko DILI. Hepatotoksisitas cyclosporine, bosentan, troglitazone, dan imatinib telah dikaitkan dengan penghambatan fungsi BSEP.

Penggunaan obat-obatan tertentu secara bersamaan juga dapat meningkatkan risiko hepatotoksisitas. Penggunaan obat antikonvulsan penginduksi enzim CYP450 secara bersamaan, seperti carbamazepine dan phenytoin, telah dilaporkan meningkatkan risiko hepatotoksisitas akibat asam valproat. Demikian pula, rifampicin dilaporkan meningkatkan kejadian hepatotoksisitas bila diberikan bersama dengan isoniazid sebagai pengobatan tuberkulosis.[2]

Referensi

1. Ercin CN. New classification of drug induced liver injury (DILI) in AASLD guidance: What is next? Hepatol Forum. 2024 Mar 8;5(2):61-62. doi: 10.14744/hf.2024.2024.0011
2. Mao Y, Ma S, Liu C, Liu X, Su M, Li D, et al. Chinese guideline for the diagnosis and treatment of drug-induced liver injury: an update. Hepatol Int. 2024 Apr 1;18(2):384–419.
3. Fontana RJ, Liou I, Reuben A, Suzuki A, Fiel MI, Lee W, et al. AASLD practice guidance on drug, herbal, and dietary supplement-induced liver injury. Hepatology. 2023 Mar 1;77(3):1036–65.
4. Chalasani NP, Maddur H, Russo MW, Wong RJ, Reddy KR. ACG Clinical Guideline: Diagnosis and Management of Idiosyncratic Drug-Induced Liver Injury. American Journal of Gastroenterology. 2021 May 1;116(5):878–98.
5. Hosack T, Damry D, Biswas S. Drug-induced liver injury: a comprehensive review. Therap Adv Gastroenterol. 2023 Mar 21;16:17562848231163410. doi: 10.1177/17562848231163410.
6. Allison R, Guraka A, Shawa IT, Tripathi G, Moritz W, Kermanizadeh A. Drug induced liver injury - a 2023 update. J Toxicol Environ Health B Crit Rev. 2023 Nov 17;26(8):442-467. doi: 10.1080/10937404.2023.2261848.

Patofisiologi Drug-Induced Liver...
Epidemiologi Drug-Induced Liver ...

Artikel Terkait

  • Waspada Suplemen Herbal dapat Merusak Hati!
    Waspada Suplemen Herbal dapat Merusak Hati!
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 13 Mei 2024, 09:01
Peningkatan enzim liver tanpa gejala klinis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Ijin diskusi, pasien anak 1 tahun 3 bulan dengan penigkatan SGOT (1100) SGPT (900) tanpa adanya gejala klinis yang muncul seperti jaundice, ikterik, tidak...
dr.Agaprita Eunike Sirait
Dibalas 20 September 2021, 08:02
Pasien perempuan, usia 14 tahun dengan keluhan perut sakit, mata dan kulit menguning, nafsu makan hilang, lemas, mata gatal
Oleh: dr.Agaprita Eunike Sirait
5 Balasan
Alo, dokter. Saya izin berdiskusi. Saya mendapatkan user yg menanyakan mengenai kerabatnya, perempuan, usia 14 th.Keluhannya perut sakit, mata dan kulit...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.