Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Drug-Induced Liver Injury (DILI) annisa-meidina 2024-07-23T11:53:54+07:00 2024-07-23T11:53:54+07:00
Drug-Induced Liver Injury (DILI)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Drug-Induced Liver Injury (DILI)

Oleh :
dr.Monica
Share To Social Media:

Patofisiologi Drug-Induced Liver Injury (DILI) melibatkan hepatotoksisitas yang diinduksi oleh obat, seperti penicillin, antituberkulosis, ataupun berbagai antikonvulsan. Cedera hepatoseluler terjadi pada hingga 59% kasus DILI dan merupakan fenotipe klinis yang paling umum, ditandai oleh peningkatan signifikan kadar alanine aminotransferase (ALT) atau aspartate aminotransferase (AST) yang signifikan setelah pemberian obat.

Cedera kolestatik juga merupakan fenotipe DILI dan menyumbang 20-32% kasus. Ini ditandai dengan peningkatan alkaline fosfatase (ALP) atau gamma-glutamyl transferase (GGT). Sekitar 7–24% kasus DILI akut dapat berubah menjadi cedera kronik.[2-4]

Peran Hepar dalam Metabolisme Obat

Hepar memiliki peran penting dalam proses metabolisme kebanyakan obat. Secara garis besar, metabolisme obat merupakan proses biotranformasi yang mengubah substansi lipofilik menjadi derivat larut air, yang selanjutnya masuk ke dalam ginjal untuk proses ekskresi menjadi urin.[6,11]

Lokasi primer metabolisme obat terjadi di antara retikulum endoplasma halus dari hepatosit yang terdiri dari tiga fase. Fase satu metabolisme obat akan melibatkan CYP450 dalam reaksi oksidasi, reduksi, dan hidrolisis. CYP 450 akan bertugas dalam menghasilkan ion, oksigen radikal bebas, dan substansi aktif lainnya.

Setelah melewati rangkaian reaksi di fase satu, senyawa aktif akan dikonjugasi di fase dua menjadi senyawa hidrofilik dengan bantuan dari enzim transferase. Fase ketiga adalah proses ekskresi di ginjal melalui urin. Rangkaian proses ini umum dikenal dengan proses detoksifikasi toksik yang terkandung dalam obat sehingga obat yang dikonsumsi akan bebas dari kandungan senyawa toksik.[6,11,12]

Mekanisme Hepatotoksisitas Terkait Obat

Mekanisme terjadinya DILI dapat diklasifikasikan menjadi tipe langsung, idiosinkratik, dan tidak langsung. Hepatotoksisitas tipe langsung biasanya dipengaruhi dosis, misalnya pada toksisitas akibat paracetamol yang akan timbul jika dosis atau durasi obat maksimal terlewati.

Di sisi lain, DILI idiosinkratik lebih jarang terjadi, yakni hanya terjadi pada 1 dari 1000 hingga 1 dari 1.000.000 orang yang terpapar pada jenis obat yang telah disetujui penggunaannya oleh badan pengawas obat. DILI tidak langsung biasanya berkaitan dengan reaksi imun.[1,3,5]

Hepatotoksisitas Tipe Langsung

Hepatotoksisitas tipe langsung terjadi akibat kelebihan dosis atau durasi penggunaan obat. Paracetamol adalah salah satu obat yang paling banyak menyebabkan DILI tipe langsung. Paracetamol akan dimetabolisme di fase satu dan langsung diekskresikan di ginjal dalam bentuk urin. Toksisitas paracetamol dapat terjadi akibat pembentukan N-acetyl-p-benzoquinone imine (NAPQI) yang berlebih oleh CYP2E1 dan CYP1A2.

Dalam keadaan normal, NAPQI akan dikonjugasi di fase dua dengan bantuan hepatic glutathione (GSH). GSH merupakan antioksidan endogen seluler yang memiliki kemampuan untuk menetralisir radikal bebas. Berbeda dengan paracetamol yang diekskresi di ginjal, NAPQI akan akan diekskresikan di empedu. Namun dalam kondisi di mana pembentukan NAPQI sangat berlebih, maka akan terjadi penurunan kadar GSH yang berdampak pada peningkatan reactive oxygen species (ROS).

Peningkatan produksi ROS dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan pada mitokondria, apoptosis, atau nekrosis. Selain itu, peningkatan produksi ROS juga akan mengaktivasi mitogen-activated protein kinase (MAPK), terutama c-Jun-N-terminal kinase (JNK). Translokasi JNK ke mitokondria akan merangsang terjadinya kematian sel.[6,11]

Hepatotoksisitas Idiosinkratik

DILI idiosinkratik terjadi hanya pada Sebagian pasien dan tidak terjadi pada sebagian besar pasien yang mendapat obat hepatotoksik. Mekanisme terjadinya DILI tipe ini belum diketahui pasti, tetapi diduga berkaitan dengan interaksi obat terhadap individu yang rentan secara genetik dan faktor lain yang belum diketahui.

Penelitian telah menunjukkan bahwa sebagian besar obat yang menyebabkan kerusakan hati pada DILI idiosinkratik dimetabolisme oleh CYP450 dan NADPH CYP450 reduktase. Konstituen mikrosomal ini dapat menghasilkan ROS sebagai produk sampingan yang berpotensi memicu kerusakan hati, namun buktinya masih bersifat sirkumstansial.[3,5,10]

Hepatotoksisitas Tidak Langsung

Mekanisme hepatotoksisitas ketiga disebut DILI tidak langsung. Tipe ini muncul ketika aksi biologis obat mempengaruhi sistem imun, sehingga menyebabkan kerusakan hati sekunder.

Seperti DILI idiosinkratik, hepatotoksisitas tidak langsung umumnya tidak bergantung pada dosis obat yang diberikan dan memiliki latensi berminggu-minggu hingga berbulan-bulan dengan manifestasi klinis yang bervariasi. Contoh hepatotoksisitas tidak langsung termasuk hepatitis yang dimediasi imun (IMH) yang diamati pada pemberian rituximab yang menyebabkan reaktivasi infeksi virus hepatitis B.[2,3,6]

Referensi

1. Ercin CN. New classification of drug induced liver injury (DILI) in AASLD guidance: What is next? Hepatol Forum. 2024 Mar 8;5(2):61-62. doi: 10.14744/hf.2024.2024.0011
2. Mao Y, Ma S, Liu C, Liu X, Su M, Li D, et al. Chinese guideline for the diagnosis and treatment of drug-induced liver injury: an update. Hepatol Int. 2024 Apr 1;18(2):384–419.
3. Fontana RJ, Liou I, Reuben A, Suzuki A, Fiel MI, Lee W, et al. AASLD practice guidance on drug, herbal, and dietary supplement-induced liver injury. Hepatology. 2023 Mar 1;77(3):1036–65.
4. Chalasani NP, Maddur H, Russo MW, Wong RJ, Reddy KR. ACG Clinical Guideline: Diagnosis and Management of Idiosyncratic Drug-Induced Liver Injury. American Journal of Gastroenterology. 2021 May 1;116(5):878–98.
5. Hosack T, Damry D, Biswas S. Drug-induced liver injury: a comprehensive review. Therap Adv Gastroenterol. 2023 Mar 21;16:17562848231163410. doi: 10.1177/17562848231163410.
6. Allison R, Guraka A, Shawa IT, Tripathi G, Moritz W, Kermanizadeh A. Drug induced liver injury - a 2023 update. J Toxicol Environ Health B Crit Rev. 2023 Nov 17;26(8):442-467. doi: 10.1080/10937404.2023.2261848.
10. Teschke R, Uetrecht J. Mechanism of idiosyncratic drug induced liver injury (DILI): unresolved basic issues. Ann Transl Med. 2021 Apr;9(8):730. doi: 10.21037/atm-2020-ubih-05.
11. Ye H, Nelson LJ, Gómez Del Moral M, Martínez-Naves E, Cubero FJ. Dissecting the molecular pathophysiology of drug-induced liver injury. World J Gastroenterol. 2018 Apr 7;24(13):1373-1385. doi: 10.3748/wjg.v24.i13.1373.
12. Li Y, Meng Q, Yang M, Liu D, Hou X, Tang L, Wang X, Lyu Y, Chen X, Liu K, Yu AM, Zuo Z, Bi H. Current trends in drug metabolism and pharmacokinetics. Acta Pharm Sin B. 2019 Nov;9(6):1113-1144. doi: 10.1016/j.apsb.2019.10.001.

Pendahuluan Drug-Induced Liver I...
Etiologi Drug-Induced Liver Inju...

Artikel Terkait

  • Waspada Suplemen Herbal dapat Merusak Hati!
    Waspada Suplemen Herbal dapat Merusak Hati!
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 13 Mei 2024, 09:01
Peningkatan enzim liver tanpa gejala klinis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Ijin diskusi, pasien anak 1 tahun 3 bulan dengan penigkatan SGOT (1100) SGPT (900) tanpa adanya gejala klinis yang muncul seperti jaundice, ikterik, tidak...
dr.Agaprita Eunike Sirait
Dibalas 20 September 2021, 08:02
Pasien perempuan, usia 14 tahun dengan keluhan perut sakit, mata dan kulit menguning, nafsu makan hilang, lemas, mata gatal
Oleh: dr.Agaprita Eunike Sirait
5 Balasan
Alo, dokter. Saya izin berdiskusi. Saya mendapatkan user yg menanyakan mengenai kerabatnya, perempuan, usia 14 th.Keluhannya perut sakit, mata dan kulit...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.