Penatalaksanaan Drug-Induced Liver Injury (DILI)
Prinsip penatalaksanaan Drug-Induced Liver Injury (DILI) adalah menghentikan agen penyebab atau yang dicurigai menjadi penyebab, baik itu obat, zat herbal, atau suplemen diet, sesegera mungkin. Secara garis besar, umumnya DILI dapat mengalami penyembuhan spontan tanpa penggunaan obat-obatan spesifik, meskipun pada beberapa kasus dapat diberikan antidotum.[2-4]
Terapi Suportif
Perawatan suportif pada DILI akut biasanya mencakup penggunaan antiemetik, analgesik, antipruritik, dan hidrasi parenteral sesuai kebutuhan. Pasien dengan mual dan muntah parah, koagulopati, perubahan status mental, atau dehidrasi mungkin memerlukan rawat inap untuk observasi dan pemantauan.
Pada kasus DILI yang tidak berkaitan dengan intoksikasi paracetamol, maka pasien dengan nyeri ringan dapat diberikan analgesik berupa paracetamol. Untuk nyeri lebih berat, pertimbangkan opioid. Ursodeoxycholic acid telah diberikan pada beberapa pasien dengan DILI yang mengalami pruritus, tetapi penelitian lebih lanjut terkait dosis dan durasi pemberian masih diperlukan.
Methylprednisolone 1 mg/kg sering diberikan kepada pasien dengan reaksi hipersensitivitas yang dimediasi imun yang parah, termasuk drug reaction with eosinophilia and systemic symptoms (DRESS). Dalam beberapa kasus, prednison 40-60 mg/hari, jangka pendek selama 1-3 bulan dengan tapering off yang cepat dapat bermanfaat pada pasien dengan gambaran autoimun pada biopsi serta pada pasien dengan DILI akibat immune checkpoint inhibitor dan inhibitor tirosin kinase.[2,3]
Obat Spesifik
Penggunaan obat-obatan spesifik untuk penanganan DILI dapat dilakukan pada DILI tipe langsung, misalnya akibat paracetamol dan asam valproat.[2]
N-Acetylcysteine
Obat yang direkomendasikan sebagai antidotum dari paracetamol adalah N-acetylcysteine (NAC). Penggunaan NAC pada DILI akibat paracetamol dapat dipertimbangkan baik pada kasus yang berkaitan atau tidak berkaitan erat dengan gagal hepar akut. Dosis yang dianjurkan adalah 200 mg/kg selama 4 jam, kemudian 100 mg/kg selama 16 jam.[2-4,18,21]
L-Carnitine
Terdapat bukti dari studi tidak terkontrol yang menunjukkan manfaat klinis terapi L-carnitine untuk anak-anak dengan hiperamonemia karena hepatotoksisitas asam valproat. Dosis yang digunakan adalah 100 mg/kg loading dose, diikuti 50 mg/kg setiap 8 jam.[3,5]
Cholestyramine
Cholestyramine telah dilaporkan bermanfaat pada kasus DILI terkait leflunomide dengan kolestasis persisten. Belum ada dosis baku untuk penggunaannya, tetapi umumnya diberikan 1 paket sediaan cholestyramine setiap 6-8 jam selama 14 hari.[3]
Magnesium Isoglisirrhizinate (MgIG) dan Bicyclol
Magnesium isoglisirrhizinate (MgIG) dan bicyclol dapat diberikan pada kasus DILI hepatoseluler akut atau campuran yang disertai dengan peningkatan ALT yang signifikan. MgIG telah dilaporkan efektif meningkatkan normalisasi ALT dan AST pada pasien dengan DILI akut. Dosis yang diberikan adalah 200 mg/hari intravena selama minimal 2 minggu.
Bicyclol adalah obat oral pertama yang diindikasikan untuk DILI akut yang terdaftar untuk uji klinis. Dalam uji coba fase II, bicyclol secara efektif mengurangi kadar aminotransferase pada pasien dengan DILI akut dan mempercepat pemulihan dari cedera hati bila diberikan 25 atau 50 mg 3 kali sehari.[2]