Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Gastroenteritis kirti 2024-12-20T14:13:16+07:00 2024-12-20T14:13:16+07:00
Gastroenteritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Pasien Dewasa - Panduan E-prescription
  • Pasien Anak - Panduan E-prescription

Pendahuluan Gastroenteritis

Oleh :
dr. Regina Putri Apriza
Share To Social Media:

Gastroenteritis adalah peradangan mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan buang air besar encer sebanyak >3 kali dalam waktu 24 jam. Gastroenteritis yang terjadi dalam waktu kurang dari 14 hari disebut akut, dan yang lebih dari 30 hari disebut kronis. Feses dapat disertai dengan atau tanpa lendir, darah, atau pus. Gejala penyerta dapat berupa mual, muntah, nyeri abdominal, mulas, tenesmus, demam, dan tanda-tanda dehidrasi.[1,2]

Penyebab gastroenteritis antara lain infeksi, malabsorbsi, keracunan atau alergi makanan, dan kondisi psikologis penderita. Pada anak-anak, penyebab gastroenteritis yang paling umum adalah infeksi rotavirus. Infeksi akibat bakteri Entamoeba histolytica disebut disentri, Giardia lamblia disebut giardiasis, sedangkan Vibrio cholerae disebut kolera.[1]

Rotavirus. Sumber: A Eckert, JA Allen, PHIL CDC, 2016. Sumber: A Eckert, JA Allen, PHIL CDC, 2016.

Pada gastroenteritis akibat virus, biasanya masa inkubasi tergolong pendek (20–60 jam). Durasi infeksi juga pendek(12–60 jam), dengan frekuensi muntah yang tinggi. Gastroenteritis viral akut biasanya self-limited dan dapat diterapi dengan penggantian cairan dan nutrisi berkelanjutan. Tidak ada terapi spesifik atau agen farmakologi yang diberikan. Agen farmakologi yang digunakan adalah terapi simptomatik. Pasien dengan dehidrasi berat membutuhkan resusitasi cairan.[3]

Prognosis gastroenteritis biasanya baik, tetapi bisa menjadi fatal jika pasien jatuh ke dehidrasi berat yang tidak ditangani dengan baik. Pencegahan gastroenteritis dititikberatkan kepada edukasi kepada masyarakat untuk menjaga sanitasi dan kebersihan air, serta makanan dan minuman yang dikonsumsi. Vaksinasi rotavirus adalah komponen penting pencegahan diare pada anak.[4]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Riawati

Direvisi oleh: dr. Meva Nareza Trianita

Referensi

1. PB IDI. Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas Tingkat Pertama. 2022.
2. Medscape. Viral gastroenteritis. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/176515-overview#a4
3. Alexandraki, Smetana. Acute viral gastroenteritis in adults. Uptodate. 2021.
4. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2023. 2023. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai

Patofisiologi Gastroenteritis

Artikel Terkait

  • Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
    Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
  • Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA 2017 dan Penerapannya di Indonesia
    Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA 2017 dan Penerapannya di Indonesia
  • Terapi Cairan Intravena pada Anak
    Terapi Cairan Intravena pada Anak
  • Prinsip Tata Laksana Diare pada Anak
    Prinsip Tata Laksana Diare pada Anak
  • Red Flag Diare pada Anak
    Red Flag Diare pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 17:21
Diare pada penderita diabetes melitus dengan ulkus diabetikum
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin bertanya dok, pada pasien diabetes melitus dengan ulkus diabetikum dan mengalami diare, secara patofisiologi diarenya ini disebabkan karena neuropati...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 13 Januari 2025, 08:25
Periksa feses bayi dan anak dengan BITSS (Brussels Infant Toddler Stool Scale)
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
5 Balasan
ALO Dokter!Sudah taukah? Ada skala visual Brussels Infant and Toddler Stool Scale (BITSS), yang baru-baru ini telah dikembangkan untuk menggambarkan dan...
Anonymous
Dibalas 21 Oktober 2024, 18:24
Diare lendir darah pasien dewasa sudah diterapi dengan antibiotik yang tidak kunjung membaik
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Saya mempunyai pasien wanita usia 26 tahun dengan keluhan nyeri uluhati, seperti melilit perut bagian kiri bawah, BAB lendir darah >10x dan mual...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.