Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Gastroparesis general_alomedika 2024-04-22T11:16:50+07:00 2024-04-22T11:16:50+07:00
Gastroparesis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Gastroparesis

Oleh :
dr. Audrey Amily
Share To Social Media:

Gastroparesis adalah kondisi kronis yang ditandai dengan keterlambatan pengosongan lambung tanpa adanya obstruksi mekanik. Gastroparesis ditandai dengan mual, muntah, kembung, rasa cepat penuh, serta nyeri perut bagian atas.

Pada gastroparesis, keterlambatan pengosongan lambung didefinisikan sebagai suatu gangguan yang memperlambat hingga menghentikan gerakan peristaltik lambung, sehingga terjadi keterlambatan perpindahan makanan dari lambung ke usus halus. Perlu diperhatikan bahwa untuk menegakkan kondisi gastroparesis, perlu disingkirkan kemungkinan adanya obstruksi mekanik di saluran pencernaan terlebih dahulu.[1,2]

Visual,Comparison,Of,Healthy,Gastric,And,Stomach,With,Gastroparesis.

Mekanisme pasti yang menyebabkan gastroparesis belum diketahui, namun diduga terjadi proses inflamasi atau reaksi imun yang berdampak pada kerusakan di sel interstitial Cajal dan nervus vagus yang menjadi komponen penting pada motilitas lambung.[1,2,3]

Penegakkan diagnosis gastroparesis membutuhkan beberapa tahapan. Pasien perlu dianamnesis mengenai gejala terkait, seperti mual, muntah, nyeri perut, kembung, begah, dan rasa cepat kenyang. Selain itu, perlu dilakukan eksklusi kemungkinan adanya obstruksi pada lambung melalui pemeriksaan radiologi ataupun endoskopi. Solid-phase gastric scintigraphy menjadi pemeriksaan baku emas untuk menegakkan diagnosis gastroparesis.[1,2,4]

Penatalaksanaan gastroparesis mencakup terapi diet atau nutrisi dan medikamentosa seperti agen prokinetik, motilin agonis, serta antiemetik sebagai terapi simtomatik. Apabila gejala tidak membaik dengan terapi tersebut, maka tata laksana bedah menjadi pilihan terakhir.[1,2]

Referensi

1. Liu N, Abell T. Gastroparesis Updates on Pathogenesis and Management. Gut Liver. 2017; 11(5): 579-589
2. Satta P, Bellini M, Morelli O, Geri F, Lai M, Bassotti G. Gastroparesis: New insights into an old disease. World Journal of Gastroenterology. 2020; 26(19): 2333-2348
4. Benjamin S, Kelly E, Brian L. Gastroparesis: A Review of Current Diagnosis and Treatment Options. Journal of Clinical Gastroenterology. 2015; 49(7): 550-558.

Patofisiologi Gastroparesis

Artikel Terkait

  • Red Flag Dispepsia
    Red Flag Dispepsia
  • Efikasi dan Keamanan Obat-Obatan untuk Gastroparesis – Telaah Jurnal Alomedika
    Efikasi dan Keamanan Obat-Obatan untuk Gastroparesis – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 10 jam yang lalu
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 5 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 4 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.