Prognosis Gastroparesis
Prognosis gastroparesis adalah suatu penyakit yang berlangsung kronik dan akan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Secara umum, penyakit ini dianggap tidak menyebabkan mortalitas secara langsung, namun dapat menyebabkan komplikasi seperti malnutrisi.
Komplikasi
Gastroparesis dapat menyebabkan penurunan nafsu makan, sehingga dapat terjadi malnutrisi. Apabila sudah terjadi malnutrisi, maka pemberian nutrisi enteral ataupun parenteral harus dipertimbangkan.[3]
Selain itu, pada pasien dengan gastroparesis juga perlu diperhatikan kemungkinan terjadinya metabolic bone disease. Metabolic bone disease merupakan suatu abnormalitas yang terjadi terhadap massa dan struktur tulang yang diakibatkan kurangnya asupan mineral seperti kalsium, fosfor, dan vitamin D. Osteoporosis merupakan manifestasi klinis tersering pada pasien dengan metabolic bone disease.[3,4]
Komplikasi lain yang juga dapat terjadi pada gastroparesis adalah small bowel bacterial overgrowth (SBBO). SBBO merupakan suatu kondisi dimana terjadi akumulasi bakteri di usus halus dan menimbulkan gejala pada gastrointestinal.[4,8,9]
Prognosis
Gastroparesis menjadi suatu sindrom jangka panjang yang dapat memburuk seiring berjalannya waktu. Perburukan dari gastroparesis ini menyebabkan terganggunya kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari, namun tidak menyebabkan kematian ataupun kerusakan organ yang fatal.[5,10]
Pada sebuah studi kecil, 20 pasien diabetes dipantau selama 12 tahun. Ditemukan bahwa gejala pengosongan lambung relatif stabil. Sementara itu, studi lain pada 86 pasien dengan gastroparesis diabetik menunjukkan bahwa kondisi gastroparesis tidak berkaitan dengan mortalitas.
Di lain pihak, sebuah studi yang dilakukan pada layanan kesehatan tersier menunjukkan bahwa 7% pasien dengan gastroparesis mengalami kematian dan 22% pasien memerlukan nutrisi enteral atau parenteral setelah 6 tahun pemantauan.[5]