Penatalaksanaan Anemia Defisiensi Besi
Penatalaksanaan anemia defisiensi besi dapat berupa peningkatan asupan makanan yang kaya besi, suplementasi besi oral ataupun parenteral, atau transfusi darah. Terapi dipilih sesuai dengan derajat keparahan dan kondisi klinis pasien. Selain itu, dokter juga perlu melakukan penatalaksanaan penyakit yang menjadi penyebab dasar dari anemia defisiensi besi.[2,3,7]
Berobat Jalan
Pasien dengan anemia ringan (hemoglobin >10 g/dL) tanpa gejala atau dengan gejala ringan seperti nyeri kepala ringan, letih, dan lesu dapat berobat jalan. Pasien dianjurkan untuk meningkatkan asupan makanan kaya besi dan mengonsumsi suplementasi besi oral, misalnya ferrous sulfate, ferrous fumarate, atau ferrous glukonat.[2,3,35]
Suplementasi besi oral merupakan terapi yang efektif dan paling terjangkau untuk anemia defisiensi besi. Dosis rekomendasi asupan besi untuk anemia defisiensi besi adalah besi elemental 150–200 mg per hari. Sediaan yang ada antara lain:
- Besi elemental (garam besi): dosis 50–65 mg sebanyak 3–4 kali sehari pada dewasa. Pada anak dapat diberikan 3 mg/kgBB sebelum makan atau 5 mg/kgBB setelah makan. Jauhkan dari jangkauan anak-anak karena satu tablet dewasa dapat mengakibatkan kematian pada anak
Ferrous sulfate: pilihan utama pada anemia defisiensi besi, diberikan 3 kali sehari dengan tablet 325 mg yang mengandung 65 mg besi elemental, lalu dilanjutkan sampai 2 bulan setelah koreksi Hb untuk membuat cadangan besi normal kembali
- Ferrous fumarate: dapat diberikan 2–3 kali sehari, setiap tablet ferrous fumarate mengandung 106 mg besi elemental
- Ferrous gluconate: dapat diberikan 3 kali sehari, setiap tablet ferrous gluconate mengandung 28–36 mg besi elemental
Iron polysaccharide: dilaporkan memiliki rasa dan tolerabilitas lebih baik tetapi jarang tersedia
Heme iron polypeptide: dilaporkan memiliki bioavailabilitas lebih baik tetapi jarang tersedia[44-49]
Konsumsi zat besi oral sebaiknya dilakukan sebelum makan untuk penyerapan yang lebih baik dan disertai dengan vitamin C. Namun, hal ini umumnya menimbulkan efek samping gastrointestinal, seperti mual, muntah, nyeri epigastrik, heartburn, diare.[2]
Bila terjadi kegagalan terapi besi oral, pertimbangkan adanya:
- Diagnosis tidak tepat, misalnya anemia karena thalassemia
- Gangguan penyerapan besi, misalnya karena penggunaan antasida atau susu
- Kepatuhan minum obat pasien rendah, misalnya karena efek samping gastrointestinal tidak dapat ditoleransi
- Penyakit lain atau terapi lain mengganggu efektivitas terapi besi, seperti gagal ginjal atau kemoterapi
- Perdarahan melebihi asupan besi, misalnya perdarahan gastrointestinal yang terus terjadi dan belum tertangani dengan baik
- Anemia defisiensi besi refrakter besi[2]
Berbagai studi juga telah mempelajari bagaimana cara memberikan suplementasi zat besi pada ibu hamil yang tepat.
Rujukan
Rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan dilakukan pada pasien dengan anemia yang intoleran terhadap suplementasi besi oral, pasien dengan anemia sedang (Hb 8–10 mg/dl) hingga anemia berat (Hb 6.5–7.9 mg/dl) atau anemia mengancam jiwa (Hb <6.5 mg/dl), anemia berulang, dan anemia berkepanjangan. Rujukan juga dilakukan jika penyakit pendasar anemia memerlukan terapi di faskes tingkat lebih lanjut.[35,50]
Tata laksana anemia defisiensi besi sedang dan berat bisa menggunakan suplementasi besi intravena atau transfusi darah, sedangkan anemia yang mengancam nyawa perlu menggunakan transfusi darah. Suplementasi besi intravena yang dapat dipilih adalah iron dextran atau iron sucrose.[2,51,52]
Iron Dextran
Iron dextran 50 mg/mL dapat diberikan secara intravena ataupun intramuskular, tetapi umumnya tidak dianjurkan untuk melebihi 2 mL/hari. Pemberian harus diawali dengan dosis tes yang kecil terlebih dahulu (0.5 mL) untuk mengetahui ada atau tidaknya reaksi yang tidak diinginkan.[53,54]
Untuk orang dewasa dan anak-anak dengan BB >15 kg, rumus yang digunakan untuk menghitung dosis didasarkan pada LBW (lean body weight) atau didasarkan pada BB yang sebenarnya jika memang lebih rendah daripada LBW.[53,54]
Dosis (mL) = 0.0442 (Hb target - Hb saat ini) x LBW + (0.26 x LBW)
Sementara itu, untuk anak-anak dengan BB 5–15 kg, rumus yang dipakai didasarkan pada BB yang sebenarnya:
Dosis (mL) = 0.0442 (Hb target - Hb saat ini) x BB + (0.26 x BB)
Beberapa studi klinis juga menunjukkan bahwa infus iron dextran yang low molecular weight dengan dosis tunggal 1000 mg dalam 1 jam bersifat aman untuk ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi besi tetapi tidak bisa menoleransi besi oral.[53,54]
Iron Sucrose
Iron sucrose berbentuk cairan injeksi 20 mg/mL yang hanya dapat digunakan secara intravena secara bolus lambat atau infus. Bentuk ini merupakan pilihan terapi untuk pasien anemia defisiensi besi dengan penyakit ginjal kronis (PGK).[55,56]
Dosis penggunaannya:
- Pasien PGK yang tergantung hemodialisis: 100 mg per sesi dialisis konsekutif, tidak melebihi dosis kumulatif 1000 mg dalam satu siklus terapi, dapat diulang jika anemia defisiensi besi terjadi kembali
- Pasien PGK yang tidak tergantung dialisis: 200 mg diberikan 5 kali dalam 14 hari, total dosis kumulatif 1000 mg dalam 14 hari[56,57]
Transfusi Darah
Transfusi darah dilakukan pada anemia defisiensi besi berat yang mengancam nyawa, terutama pada ibu hamil dengan gawat janin atau gawat ibu, hemodinamik tidak stabil, perdarahan aktif, dan iskemia organ karena anemia berat. Jenis transfusi darah yang digunakan adalah packed red cell.[2,3,35,52]
Terapi Kondisi Penyerta
Terapi anemia harus meliputi penanganan kondisi yang menyebabkan defisiensi besi. Penyakit yang sering kali mendasari anemia defisiensi besi adalah:
- Perdarahan menstruasi yang berat
- Perdarahan gastrointestinal
- Perdarahan saluran kemih
- Infeksi cacing tambang
- Gangguan ginjal kronis[2]
Follow-Up
Follow-up dianjurkan untuk menilai efektivitas terapi dan mengobati penyakit pendasar anemia defisiensi besi. Pemeriksaan hemoglobin, ferritin, dan serum besi dilakukan kembali setiap 1–3 bulan untuk mengevaluasi terapi dan menentukan penatalaksanaan yang tepat pada pasien.[2,3]
Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan