Prognosis Anemia Defisiensi Besi
Prognosis anemia defisiensi besi yang ditangani dengan suplementasi besi oral atau parenteral umumnya baik, terutama jika etiologi seperti perdarahan gastrointestinal atau infeksi cacing tambang telah ditangani. Namun, pada kasus yang tidak diberikan terapi suplementasi besi dan etiologinya tidak ditangani, perburukan kondisi dapat berujung pada hipoksia dan komplikasi kardiovaskular atau paru.[2,3]
Komplikasi
Bila etiologi tidak tertangani, misalnya ada sumber perdarahan aktif yang terus terjadi, dan suplementasi besi maupun transfusi tidak dapat mengimbangi kehilangan tersebut, maka pasien berisiko mengalami anemia parah dan hipoksia. Hipoksia dapat berujung pada komplikasi seperti penyakit jantung iskemik, gagal jantung, dan penyakit paru.[2,3]
Pada ibu hamil, ada risiko persalinan prematur dan kematian ibu dan/atau janin. Pada anak-anak, anemia defisiensi besi kronis berisiko mengganggu tumbuh kembang fisik maupun mental.[2,3]
Prognosis
Dengan terapi yang tepat, prognosis pasien anemia defisiensi besi umumnya baik dan jarang menimbulkan kematian. Prognosis lebih buruk bila terapi tidak adekuat atau tidak dapat mengimbangi penyebab dasar defisiensi besi yang dialami. Prognosis juga lebih buruk bila terdapat penyakit penyerta seperti gangguan ginjal atau keganasan.[2,3]
Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan