Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Gangguan Perdarahan Nonhemofilia general_alomedika 2023-04-13T10:52:15+07:00 2023-04-13T10:52:15+07:00
Gangguan Perdarahan Nonhemofilia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Gangguan Perdarahan Nonhemofilia

Oleh :
dr. Audrey Amily
Share To Social Media:

Diagnosis gangguan perdarahan nonhemofilia patut dicurigai pada pasien dengan manifestasi perdarahan yang tidak berkaitan dengan hemofilia. Diagnosis perlu dipastikan melalui pemeriksaan penunjang, termasuk profil pembekuan darah dan pemeriksaan penunjang lain untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasari.

Anamnesis

Pasien dengan gangguan perdarahan nonhemofilia akan datang dengan keluhan serupa gangguan perdarahan lain, misalnya keluhan mudah memar, sering mimisan, atau siklus menstruasi yang memanjang pada wanita. Perlu diketahui bahwa mayoritas gangguan perdarahan nonhemofilia disebabkan oleh penyakit Von Willebrand.[1,9]

Untuk menegakkan diagnosis, identifikasi faktor risiko seperti usia, riwayat keluarga, serta riwayat penyakit dan pengobatan sebelumnya penting dilakukan. Selain itu, beberapa hal yang perlu ditanyakan dalam anamnesis adalah:

  • Adanya perdarahan yang terlihat dari saluran kemih ataupun feses
  • Ada tidaknya riwayat perdarahan postpartum atau riwayat abortus

  • Bagi pasien wanita, sebaiknya tanyakan mengenai siklus menstruasi setiap bulan
  • Riwayat terjadinya memar atau perdarahan tanpa sebab yang jelas sebelumnya
  • Ada tidaknya perdarahan yang masif dan berlebihan, seperti mimisan, perdarahan luka goresan, atau saat menyikat gigi
  • Ada tidaknya kemerahan, bengkak, kaku, ataupun nyeri otot dan persendian[1]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik umumnya dilakukan untuk melihat tanda perdarahan, seperti memar atau petekie. Petekie sering mengindikasikan adanya kelainan platelet.

Selain petekie, gambaran ekimosis, terutama pada mukosa, juga menjadi tanda lain dari gangguan platelet. Epistaksis dapat disebabkan karena gangguan platelet, namun juga sering menandakan adanya gangguan vaskular.

Selain untuk mencari gejala dan tanda, pemeriksaan fisik juga dilakukan untuk menilai kemungkinan kelainan organ, contohnya hepatomegali yang bisa mengindikasikan gangguan fungsi hepar. Pemeriksaan fisik juga bisa digunakan untuk mencari tanda komplikasi dari gangguan perdarahan.[1,7]

Diagnosis Banding

Gangguan perdarahan nonhemofilia dapat didiagnosis banding dengan hemofilia dan kekerasan pada anak.

Hemofilia

Hemofilia merupakan gangguan perdarahan herediter terkait kromosom X yang menyebabkan defisiensi faktor VIII atau faktor IX pada kaskade koagulasi. Gejala yang dimiliki memiliki kesamaan dengan gangguan perdarahan nonhemofilia, yaitu perdarahan spontan dari kulit, otot dan sendi, mukosa, saluran cerna, hingga saluran kemih.[11,12]

Kekerasan pada Anak

Anak yang datang dengan memar multipel perlu dicurigai mengalami kekerasan. Memar akibat kekerasan pada anak biasanya berukuran besar dan didapati pada tempat yang janggal, seperti punggung, bokong, lengan, ataupun abdomen.[7]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada gangguan perdarahan nonhemofilia penting dilakukan untuk mengidentifikasi profil pembekuan darah dan menentukan penyakit yang mendasari.

Pemeriksaan Laboratorium Darah Lengkap

Pemeriksaan laboratorium darah lengkap dilakukan untuk melihat komponen sel darah, termasuk platelet. Apabila jumlah platelet rendah, maka gangguan perdarahan yang terjadi kemungkinan disebabkan oleh gangguan platelet dan bukan dari faktor koagulasi.[1,8]

Profil Pembekuan Darah

Profil pembekuan darah umumnya diukur dengan memeriksa prothrombin time (PT), partial thromboplastin time (aPTT), the international normalized ratio (INR), dan waktu perdarahan.

Pada pasien dengan jumlah platelet yang normal, waktu perdarahan dapat membantu menilai fungsi platelet. Waktu perdarahan akan memanjang pada pasien dengan defisiensi faktor Von Willebrand atau mereka yang mengonsumsi obat-obatan seperti aspirin dan asam valproat.

PT merepresentasikan fungsi faktor koagulasi II, V, VII, dan X. Rentang normal berkisar antara 11,5-14 detik. Sementara itu, INR adalah rasio yang digunakan untuk memprediksi persentase faktor pembekuan fungsional. Sebagai contoh, Nilai INR 2-3 berkaitan dengan sekitar 10% faktor pembekuan aktif. PT dan INR akan terganggu pada pasien yang mengonsumsi warfarin.

aPTT merepresentasikan efikasi faktor Von Willebrand dan faktor VIII, IX,XI, dan XII. Rentang normalnya berkisar 25-40 detik.[4]

Pemeriksaan Penunjang Lain

Beberapa pemeriksaan penunjang lain yang bisa dilakukan adalah:

  • Mixing test: pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari ada tidaknya antibodi yang mengganggu proses koagulasi pada tubuh

  • Von willebrand factor test: pemeriksaan ini melihat jumlah faktor Von Willebrand secara kuantitatif dan kualitatif

  • Pemeriksaan faktor pembekuan: bersifat kuantitatif untuk menentukan jumlah faktor koagulasi
  • Tes Bethesda: untuk melihat ada tidaknya antibodi dari faktor VIII atau IX
  • Factor XIII antigen and activity assays: untuk melihat ada tidaknya defisiensi dari faktor XIII

  • Pemeriksaan darah tepi: untuk melihat morfologi dari platelet dan menemukan ada tidaknya sel abnormal seperti sel blas

Pemeriksaan penunjang lainnya yang umum dilakukan selain dari fungsi koagulasi darah antara lain pemeriksaan fungsi hati, tes antikoagulan lupus, tes kehamilan, dan juga pemeriksaan USG atau biopsi dari jaringan uterus pada pasien wanita. Pemeriksaan penunjang ini dilakukan untuk melihat kemungkinan penyebab gangguan perdarahan selain dari gangguan platelet ataupun faktor koagulasi.[1,8]

Pada kasus penyakit Von Willebrand, pemeriksaan laboratorium khusus diperlukan untuk menegakkan diagnosis, yaitu pemeriksaan VWF:Ag untuk mengukur konsentrasi protein VWF di plasma, kadar VWF:RCo untuk mengukur kemampuan VWF berinteraksi dengan platelet, dan aktivitas faktor VIII. Pada VWD, didapati penurunan kadar VWF:Ag dan VWF:RCo, dan pada jangka panjang dapat menyebabkan penurunan kadar dari faktor VIII.[7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. National Heart, Lung, and Blood Institute. Bleeding Disorders. 2022. https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/bleeding-disorders
4. Doherty TM, Kelley A. Bleeding Disorders. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541050/
7. van Ommen CH, Peters M. The bleeding child. Part I: primary hemostatic disorders. Eur J Pediatr. 2012 Jan;171(1):1-10.
8. Pakos I. Nonplatelet Hemostatic Disorders. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/210467-overview
9. Peyvandi F, Garagiola I, Biguzzi E. Advances in the treatment of bleeding disorders. J Thromb Haemost. 2016 Nov;14(11):2095-2106.
11. Centers for Disease Control and Prevention. Hemophilia. 2022. https://www.cdc.gov/ncbddd/hemophilia/facts.html
12. MedlinePlus. Hemophilia. U.S. National Library of Medicine. 2023. https://medlineplus.gov/genetics/condition/hemophilia/

Epidemiologi Gangguan Perdarahan...
Penatalaksanaan Gangguan Perdara...

Artikel Terkait

  • Penyakit Von Willebrand, Penyebab Tersering Menorrhagia akibat Kelainan Perdarahan
    Penyakit Von Willebrand, Penyebab Tersering Menorrhagia akibat Kelainan Perdarahan
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.