Etiologi Gangguan Perdarahan Nonhemofilia
Etiologi gangguan perdarahan nonhemofilia mencakup kelainan genetik dan herediter, serta kondisi medis atau penyakit yang didapat misalnya akibat konsumsi obat tertentu atau penyakit autoimun. Semua hal ini akan berujung pada gangguan pembekuan darah akibat abnormalitas platelet dan abnormalitas fibrinogen.
Gangguan perdarahan nonhemofilia yang melibatkan kelainan genetik atau herediter antara lain:
- Penyakit Von Willebrand
- Defisiensi faktor pembekuan (faktor I, II, V, VIII, VII, X, XI, XIII)
- Abnormalitas fungsi platelet
- Defisiensi protein pada kaskade koagulasi
Gangguan perdarahan nonhemofilia yang bersifat didapat antara lain:
- Gangguan fungsi hati
- Defisiensi vitamin K[1]
Faktor Risiko
Berbagai faktor mempengaruhi risiko terjadinya gangguan perdarahan nonhemofilia, seperti usia, riwayat keluarga, riwayat medis pasien, dan konsumsi obat.[1,4]
Usia
Usia muda umumnya lebih sering mengalami kelainan perdarahan yang bersifat genetik atau herediter. Sedangkan, gangguan perdarahan yang bersifat didapat lebih banyak terjadi di usia dewasa.[1]
Riwayat Keluarga
Berbagai gangguan perdarahan nonhemofilia bersifat herediter, sehingga adanya riwayat keluarga akan meningkatkan risiko terkena penyakit. Sebagai contoh, penyakit Von Willebrand bersifat autosomal dominan.[4]
Riwayat Medis Pasien
Berbagai penyakit dan tindakan medis dapat meningkatkan risiko gangguan perdarahan nonhemofilia, antara lain:
- Prosedur medis: transfusi darah, riwayat operasi traktus digestif
- Penyakit: keganasan, penyakit jantung bawaan, hipotiroid, penyakit autoimun, gangguan fungsi hepar, lymphoproliferative disorders
- Kehamilan, perdarahan postpartum
- Riwayat trauma
- Obat dan alat kesehatan: antibiotik golongan beta laktam, obat antikoagulan, interferon alfa, alat pacu jantung[1]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja