Patofisiologi Limfadenopati
Limfadenopati adalah keadaan abnormal nodus limfe (kelenjar getah bening), dibagi menjadi limfadenopati lokal (localized/ jika hanya satu regio) atau limfadenopati generalisata (generalized/ jika lebih dari satu regio). Patofisiologi limfadenopati melalui mekanisme replikasi sel-sel nodus limfe, masuknya sel-sel eksogen, deposisi materi asing, pembesaran vaskuler dan edema atau karena supurasi jaringan.[3-5]
Mekanisme Terjadinya Limfadenopati
Patofisiologi limfadenopati terjadi melalui salah satu dari mekanisme berikut:
- Replikasi sel-sel nodus limfe sebagai respons terhadap stimulus antigen atau sebagai hasil dari transformasi keganasan
- Masuknya sejumlah besar sel-sel eksogen ke dalam nodus limfe (misalnya neutrofil atau sel metastasis)
- Deposisi materi asing pada sel-sel histiosit nodus limfe (misalnya pada lipid storage disease)
- Pembesaran vaskuler dan edema akibat sekunder dari pelepasan sitokin lokal
- Supurasi akibat dari nekrosis jaringan (misalnya pada tuberkulosis)[3-5]
Patofisiologi Limfadenopati Lokal vs Generalisata
Dengan salah satu mekanisme di atas, jika proses patologi tersebut hanya mempengaruhi nodus limfe yang berada pada grup contagious lokal (misalnya di regio aksila saja), maka terjadilah limfadenopati lokal. Tapi, jika proses patologi sudah meluas dan mencakup dua atau lebih grup nodus limfe yang non-contagious (misalnya regio aksila dan iliaka), maka terjadilah limfadenopati generalisata. Proses ini dipengaruhi oleh lokasi anatomis dan area drainase cairan limfe.[4]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja