Prognosis Limfadenopati
Prognosis limfadenopati tergantung pada etiologi penyebabnya. Kelenjar getah bening yang teraba di leher, biasanya pada anak, bisa menghilang spontan dalam waktu 4-6 minggu. Prognosis akan memburuk pada kasus keganasan, penyakit autoimun dan HIV. Komplikasi limfadenopati dapat menyebabkan obstruksi organ atau jaringan sekitar, dan pada kasus keganasan leukemia, bisa terjadi sindrom lisis tumor. [2,3,10,11]
Prognosis
Prognosis limfadenopati tergantung pada etiologi penyebabnya. Kelenjar getah bening dapat teraba pada orang yang sehat, disebabkan patofisiologi replikasi sel-sel nodus limfe sebagai respon terhadap stimulus antigen. Kondisi ini biasa ditemukan pada pasien anak di daerah leher, dan sebagian besar kasus menghilang spontan selama 4-6 minggu.[3,10,11]
Sebaliknya, keberadaan kelenjar getah bening yang membesar secara abnormal (limfadenopati) dapat menjadi petunjuk untuk penyakit sistemik. Pada kasus limfadenitis akan memberi respon setelah pemberian antibiotik. Prognosis memburuk bila disebabkan oleh kasus keganasan seperti leukemia, lymphoma, metastasis, penyakit autoimun dan HIV. [2,3]
Komplikasi
Komplikasi serius yang bisa terjadi akibat limfadenopati misalnya terjadi obstruksi organ atau jaringan sekitar nodus limfe yang membesar. Pada limfadenopati mediastinum bisa menyebabkan komplikasi serius bila menekan vena kava superior, bronkus atau trakea dan esofagus. Pada limfadenopati area abdomen dapat menyebabkan obstruksi usus.[3]
Selain itu, pada kasus keganasan misalnya leukemia, bisa terjadi sindrom lisis tumor (Tumor Lysis Syndrome / TLS). Dimana sel-sel kanker mati dalam waktu singkat dan masuk ke dalam darah menyebabkan hiperkalemia, hiperkalsemia, hiperfosfatemia, uric acid nephropathy, dan menyebabkan gagal ginjal akut.[3]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja