Diagnosis Multiple Myeloma
Diagnosis multiple myeloma dimulai dengan mencari tanda dan gejala klinis akibat lesi tulang, abnormalitas hematopoietik, gangguan ginjal, dan gangguan neurologi. Pasien dapat mengalami nyeri tulang, fraktur patologis, perdarahan, anemia, neuropati, dan penurunan fungsi ginjal.
Pada pasien yang manifestasi klinisnya dicurigai sebagai multiple myeloma, diperlukan tes untuk deteksi protein M, misalnya serum protein electrophoresis (SPEP), serum immunofixation (SIFE), atau serum free light chain (SFLC). Namun, beberapa pasien mungkin tidak terdeteksi protein M. Biopsi sumsum tulang bisa membantu diagnosis dan perlu melibatkan fluorescent in situ hybridization (FISH) untuk deteksi abnormalitas genetik yang mungkin berkaitan dengan multiple myeloma.[1-4]
Anamnesis
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)