Etiologi Multiple Myeloma
Etiologi multiple myeloma diperkirakan berkaitan dengan faktor genetik seperti alterasi atau translokasi gen tertentu, dan faktor lingkungan seperti pekerjaan yang sering terpapar zat kimia berbahaya. Faktor lain seperti inflamasi kronis dan infeksi tertentu juga diperkirakan berhubungan dengan terjadinya multiple myeloma. Namun, etiologi yang pasti belum diketahui.[1-4]
Faktor Genetik
Peran faktor genetik masih terus diteliti, tetapi telah ditemukan laporan berupa kejadian multiple myeloma pada saudara kembar atau pasien yang memiliki hubungan saudara tingkat satu atau dua. Onkogen abnormal yang diduga berperan dalam perkembangan multiple myeloma antara lain c-myc, N-ras dan K-ras.[1-4]
Faktor Lingkungan
Penyebab lingkungan berupa pencemaran seperti insektisida dan herbisida, baik pada petani maupun pada konsumen produk pertanian yang tercemar, diduga berkaitan dengan terjadinya multiple myeloma. Kejadian juga dilaporkan meningkat pada orang yang sering terpapar benzene dan solvents organik lain. Radiasi diperkirakan berhubungan, tetapi hingga saat ini buktinya masih variatif.[1-3]
Inflamasi Kronis
Terdapat teori bahwa inflamasi kronis juga turut memainkan peran dalam terjadinya multiple myeloma. Namun, hal ini belum didukung bukti yang cukup kuat dan masih dipelajari lebih lanjut.[1-3]
Infeksi
Infeksi tertentu seperti infeksi human herpesvirus 8 (HH8) pada sel dendritik sumsum tulang dilaporkan berkaitan dengan terjadinya multiple myeloma. Namun, data yang ada saat ini masih terbatas.[2]
Faktor Risiko
Selain beberapa faktor yang telah disebutkan, salah satu faktor risiko utama terjadinya multiple myeloma adalah adanya monoclonal gammopathy of undetermined significance (MGUS). MGUS dilaporkan terjadi pada >3% orang berusia >50 tahun. Sel plasma MGUS inilah yang nantinya akan berkembang menjadi sel myeloma dengan probabilitas 1% per tahunnya.[3,7,8]
Multiple myeloma juga dilaporkan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Rasionya adalah 1,4:1 untuk pria berbanding wanita. Pasien berusia lanjut sekitar 70 tahun dan pasien yang mengonsumsi alkohol berlebihan juga lebih berisiko mengalami multiple myeloma.[2,3]
Penulisan pertama oleh: dr. Reren Ramanda