Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Sindrom Mielodisplasia annisa-meidina 2025-03-03T08:37:12+07:00 2025-03-03T08:37:12+07:00
Sindrom Mielodisplasia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Sindrom Mielodisplasia

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Berdasarkan data epidemiologi, insiden sindrom mielodisplasia meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Kebanyakan kasus terjadi setelah usia 65 tahun dan paling sering terjadi pada pasien lebih dari 80 tahun. Sindrom mielodisplasia lebih sering terjadi pada pria.[1]

Global

Sindrom mielodisplasia terjadi di berbagai negara di dunia dan insidensinya secara global bervariasi. Di Amerika Serikat, berdasarkan data tahun 2007 hingga 2011, insiden terjadinya sekitar 4,9 per 100.000 jiwa dan ada sekitar 20.541 kasus baru per tahunnya.[1]

Median usia awitan sindrom mielodisplasia adalah 71 tahun dengan rentang usia berkisar dari 65-80 tahun. Di Eropa, terdapat 4-7 kasus baru per 100.000 jiwa tiap tahun dan insidennya meningkat tiap tahun. Data yang didapat dari Timur Tengah dan Afrika Utara juga menunjukkan hasil yang serupa. Kejadian sindrom mielodisplasia lebih banyak pada pria dibandingkan wanita.[8]

Indonesia

Data epidemiologi tentang sindrom mielodisplasia di Indonesia belum tersedia.

Mortalitas

Angka mortalitas sindrom mielodisplasia bervariasi bergantung usia, derajat keparahan, dan komorbiditas. Berdasarkan data di Eropa, penyebab kematian yang paling sering adalah leukemia mieloid akut, infeksi, dan penyakit kardiovaskular. Dari data 2396 pasien, 900 pasien meninggal dengan angka keberlangsungan hidup rata-rata selama 4,7 tahun. Angka kematian meningkat dengan semakin bertambahnya usia dan lebih tinggi pada pria.[9,10]

Referensi

1. Dotson JL, Lebowicz Y. Myelodysplastic Syndrome. 2022 Jul 18. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan–. PMID: 30480932.
8. Al-Haidose A, Yassin MA, Ahmed MN, Kunhipurayil HH, Al-Harbi AA, Aljaberi MA, Abbasi SA, Kordasti S, Abdallah AM. Distinct Clinical and Prognostic Features of Myelodysplastic Syndrome in Patients from the Middle East, North Africa, and Beyond: A Systemic Review. Journal of Clinical Medicine. 2023; 12(8):2832. https://doi.org/10.3390/jcm12082832
9. Mądry K, Lis K, Fenaux P, Bowen D, Symeonidis A, Mittelman M, Stauder R, Čermák J, Sanz G, Hellström‐Lindberg E, Langemeijer S. Cause of death and excess mortality in patients with lower‐risk myelodysplastic syndromes (MDS): a report from the European MDS registry. British Journal of Haematology. 2023 Feb;200(4):451-61.
10. Martín-Rojas RM, Cayuela L, Martín-Domínguez F, Cayuela A. Myelodysplastic syndromes mortality in Spain: a comprehensive age-period-cohort and joinpoint analysis. Clinical and Translational Oncology. 2024 Apr;26(4):917-23.

Etiologi Sindrom Mielodisplasia
Diagnosis Sindrom Mielodisplasia

Artikel Terkait

  • Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
    Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
  • Pengaruh Usia Donor Transplantasi Sel Punca Hemopoietik pada Kasus Leukemia Akut
    Pengaruh Usia Donor Transplantasi Sel Punca Hemopoietik pada Kasus Leukemia Akut
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 29 Agustus 2024, 08:36
Terapi bronkopneumonia pada pasien ALL/acute lymphoid leukimia
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter Izin bertanya dok, untuk kasus bronkopneumonia pada pasien ALL apakah tatalaksananya sama seperti bronkopneumonia biasa? Kemudian apabila anak...
Anonymous
Dibalas 24 Oktober 2023, 19:02
Membedakan pasien CML fase krisis dengan AML
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertny dok pasien CML fase krisis blas bagaimana membedakan dg AML dan apa terapinya?
Anonymous
Dibalas 16 Februari 2023, 09:23
Bisitopenia et leukositosis dengan curiga AIHA
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Saya mendapatkan laki laki usia 59thn pre-op hernia inguinalis, ternyata hasil lab didapatkan seperti ini. Klinis splenomegali schufner 2-3. Pemeriksaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.