Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Sindrom Mielodisplasia annisa-meidina 2025-03-03T08:37:35+07:00 2025-03-03T08:37:35+07:00
Sindrom Mielodisplasia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Sindrom Mielodisplasia

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Prognosis sindrom mielodisplasia dapat dinilai berdasarkan Revised International Prognostic Scoring System (IPSS-R). Score IPSS-R dibuat berdasarkan derajat sitopenia, sel blast pada sumsum tulang, dan temuan kromosom. Komplikasi sindrom mielodisplasia meliputi anemia, infeksi akibat neutropenia, perdarahan akibat trombositopenia, dan progresi menjadi leukemia mieloid akut.[1,2]

Komplikasi

Anemia kronis sering terjadi pada sindrom mielodisplasia. Anemia dapat menyebabkan kelelahan, sesak napas, gangguan jantung, dan kebutuhan transfusi darah berulang. Neutropenia meningkatkan risiko infeksi berat, sedangkan trombositopenia dapat menyebabkan perdarahan spontan atau perdarahan masif.

Selain itu, pasien yang bergantung pada transfusi darah jangka panjang berisiko mengalami iron overload. Sindrom mielodisplasia juga dapat berkembang menjadi leukemia mieloid akut, yang memiliki prognosis lebih buruk dan membutuhkan terapi lebih agresif.[1,2,9,10]

Prognosis

Prognosis sindrom mielodisplasia dapat dinilai dengan IPSS-R. IPSS-R akan menentukan derajat risiko menjadi:

  • Risiko sangat rendah dengan rata-rata kesintasan 9 tahun
  • Risiko rendah dengan rata-rata kesintasan 5,63 tahun
  • Risiko menengah dengan rata-rata kesintasan 2,63 tahun
  • Risiko tinggi dengan rata-rata kesintasan 1,28 tahun
  • Risiko sangat tinggi dengan rata-rata kesintasan 0,85 tahun[2]

Tabel 1. Revised International Prognostic Scoring System (IPSS-R)

Karakteristik Prognostik Poin
0 0,5 1 1,5 2 3 4
Kategori risiko Sitogenik Sangat Baik Baik Intermediata Jelek Sangat Jelek
Blasts pada sumsum tulang (%) ≤2 >2-5 5-10 >10
Hemoglobin (g/dl) ≥10 8-<10 <8
Hitung platelet (×109/l) ≥100 50-<100 <50

Absolute neutrophil count (×109/l)

≥0,8 <0,8

Interpretasi:

●       Risiko sangat rendah skor ≤1,5

●       Risiko rendah skor >1,5 hingga 3

●       Risiko menengah skor >3 hingga 4,5

●       Risiko tinggi skor >4,5 hingga 6

●       Risiko sangat tinggi skor >6

Sumber: dr. Bedry Qintha, Alomedika, 2025.[13]

Istilah sindrom mielodisplasia risiko rendah biasanya merujuk pada kasus dengan IPSS-R 0 hingga 3,5. Sementara itu, istilah mielodisplasia risiko tinggi merujuk pada pasien dengan IPSS-R ≥4,0. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan tata laksana pasien.

Hal lain yang mempengaruhi prognosis adalah usia pasien, adanya komorbiditas, multilineage dysplasia, ketergantungan terhadap transfusi, kadar serum LDH, fibrosis sumsum tulang, dan ada-tidaknya mutasi genetik.[13]

Referensi

1. Dotson JL, Lebowicz Y. Myelodysplastic Syndrome. 2022 Jul 18. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan–. PMID: 30480932.
2. Nachtkamp K, Kobbe G, Gattermann N, Germing U. Myelodysplastic Syndromes: New Methods of Diagnosis, Prognostication, and Treatment. Dtsch Arztebl Int. 2023 Mar 24;120(12):203-210. doi: 10.3238/arztebl.m2023.0005.
9. Mądry K, Lis K, Fenaux P, Bowen D, Symeonidis A, Mittelman M, Stauder R, Čermák J, Sanz G, Hellström‐Lindberg E, Langemeijer S. Cause of death and excess mortality in patients with lower‐risk myelodysplastic syndromes (MDS): a report from the European MDS registry. British Journal of Haematology. 2023 Feb;200(4):451-61.
10. Martín-Rojas RM, Cayuela L, Martín-Domínguez F, Cayuela A. Myelodysplastic syndromes mortality in Spain: a comprehensive age-period-cohort and joinpoint analysis. Clinical and Translational Oncology. 2024 Apr;26(4):917-23.
13. Fenaux P, Haase D, Santini V, Sanz GF, Platzbecker U, Mey U; ESMO Guidelines Committee. Myelodysplastic syndromes: ESMO Clinical Practice Guidelines for diagnosis, treatment and follow-up†☆. Ann Oncol. 2021 Feb;32(2):142-156. doi: 10.1016/j.annonc.2020.11.002.

Penatalaksanaan Sindrom Mielodis...
Edukasi dan Promosi Kesehatan Si...

Artikel Terkait

  • Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
    Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
  • Pengaruh Usia Donor Transplantasi Sel Punca Hemopoietik pada Kasus Leukemia Akut
    Pengaruh Usia Donor Transplantasi Sel Punca Hemopoietik pada Kasus Leukemia Akut
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 29 Agustus 2024, 08:36
Terapi bronkopneumonia pada pasien ALL/acute lymphoid leukimia
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter Izin bertanya dok, untuk kasus bronkopneumonia pada pasien ALL apakah tatalaksananya sama seperti bronkopneumonia biasa? Kemudian apabila anak...
Anonymous
Dibalas 24 Oktober 2023, 19:02
Membedakan pasien CML fase krisis dengan AML
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertny dok pasien CML fase krisis blas bagaimana membedakan dg AML dan apa terapinya?
Anonymous
Dibalas 16 Februari 2023, 09:23
Bisitopenia et leukositosis dengan curiga AIHA
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Saya mendapatkan laki laki usia 59thn pre-op hernia inguinalis, ternyata hasil lab didapatkan seperti ini. Klinis splenomegali schufner 2-3. Pemeriksaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.