Edukasi dan Promosi Kesehatan Trombositosis
Edukasi trombositosis perlu mencakup bahwa kondisi ini merupakan manifestasi dari kondisi medis lain, misalnya trombositosis reaktif akibat anemia defisiensi besi atau trombositosis autonom akibat leukemia. Promosi kesehatan kasus trombositosis dapat dilakukan dengan gaya hidup sehat, karena merokok dan obesitas merupakan faktor risiko terjadi komplikasi trombosis atau perdarahan dalam kasus trombositosis autonom.
Edukasi
Sampaikan pada pasien bahwa mayoritas kasus trombositosis merupakan manifestasi dari kondisi medis yang mendasari. Hal ini disebut sebagai trombositosis reaktif atau sekunder. Oleh karenanya, identifikasi dan manajemen adekuat dari penyakit yang mendasari akan memperbaiki kondisi trombositosis.
Pada kasus yang jarang, sampaikan bahwa trombositosis dapat disebabkan oleh kelainan bawaan. Hal ini disebut sebagai trombositosis autonom atau disebut juga trombositosis esensial atau primer. Kondisi ini memerlukan manajemen seumur hidup untuk menurunkan risiko komplikasi perdarahan, kejadian trombosis, ataupun transformasi leukemia.
Penegakan diagnosis trombositosis dapat dilakukan dengan memeriksa hitung platelet. Sampaikan pada pasien bahwa pemeriksaan lainnya akan disesuaikan dengan indikasi medis untuk mengevaluasi penyebab yang mendasari timbulnya trombositosis.
Jelaskan bahwa trombositosis reaktif akan diobati sesuai etiologinya. Contohnya, suplementasi besi pada trombositosis akibat anemia defisiensi besi. Meski demikian, pasien mungkin memerlukan aspirin profilaksis atau plateletpheresis walaupun sebetulnya indikasi pemberian kedua modalitas terapi ini masih menuai perdebatan.[2,4,5]
Upaya Pengendalian Penyakit
Pada pasien dengan trombositosis reaktif dengan penyebab kondisi komorbiditas belum teridentifikasi, pemantauan rawat jalan yang lengkap dan hati-hati perlu dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium rutin untuk menyingkirkan keganasan.
Tata laksana trombositosis perlu segera diberikan dan sebaiknya tidak ditunda. Pada pasien dengan hitung trombosit ≥1,000,000/µL, perlu dilakukan pemeriksaan darah lengkap ulang hingga kondisi stabil.
Pasien dengan nilai trombositosis ≥1.000.000/µL) dengan neoplasma mieloproliferatif, mungkin mengalami perdarahan berlebihan dari penyakit von Willebrand didapat. Diagnosis dan manajemen sindrom ini perlu dilakukan.
Rujukan ke ahli hematologi diperlukan jika:
- Jumlah trombosit tidak menurun seperti yang diharapkan pada observasi atau pengobatan trombositosis reaktif
- Neoplasma mieloproliferatif atau gangguan hematologi primer lainnya terdeteksi oleh tes molekular
- Riwayat keluarga dengan trombositosis yang tidak dapat dijelaskan[2,4,5]