Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Trombositosis general_alomedika 2022-11-21T17:00:50+07:00 2022-11-21T17:00:50+07:00
Trombositosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Trombositosis

Oleh :
dr. William Sumoro
Share To Social Media:

Secara umum, etiologi trombositosis dapat dibagi menjadi proses reaktif, juga disebut sekunder, atau autonom, juga disebut primer.  Trombositosis telah dikaitkan dengan banyak kondisi peradangan, seperti penyakit Celiac,  inflammatory bowel disease, pankreatitis, dan defisiensi besi. Trombositosis juga telah dikaitkan dengan vaskulitis, infeksi, dan neoplasma.[2,3]

Etiologi Trombositosis Reaktif (Sekunder)

Trombositosis reaktif, atau juga disebut sebagai trombositosis sekunder, disebabkan oleh proses ekstrinsik dari megakariosit. Trombositosis reaktif merupakan penyebab sebagian besar kasus trombositosis.[2]

Etiologi trombositosis reaktif meliputi:

  • Anemia atau kehilangan darah, seperti pada defisiensi zat besi, perdarahan, dan anemia hemolitik

  • Pemulihan dari trombositopenia
  • Respon terhadap olahraga
  • Infeksi virus, bakteri, mikobakteria (tuberkulosis), dan jamur
  • Inflamasi noninfeksi, seperti pada keganasan dan trauma
  • Penyakit reumatologik, seperti penyakit jaringan ikat, arteritis temporal, dan inflammatory bowel disease

  • Reaksi terhadap obat-obatan, seperti vincristine dan asam retinoat

  • Pasca splenektomi atau asplenia fungsional[2,3,6]

Etiologi Trombositosis Autonom (Primer)

Trombositosis autonom, atau dikenal juga sebagai trombositosis primer atau esensial, disebabkan oleh mekanisme intrinsik sel, yaitu proses yang terletak di dalam megakariosit atau sel prekursornya.

Mayoritas trombositosis autonom pada orang dewasa bersifat klonal, ganas, dan disebabkan oleh mutasi gen yang didapat (somatik). Gen-gen somatik tersebut mengatur trombopoiesis, misalnya Janus kinase 2 (JAK2) dan calreticulin (CALR), serta terkait dengan neoplasma mieloproliferatif dan keganasan hematologi lainnya.[4] Sementara itu, pada bayi dan anak-anak dapat disebabkan oleh mutasi yang didapat atau oleh kelainan genetik yang diturunkan (germline) yang terkait dengan familial thrombocytosis syndrome.[2]

Trombositemia Esensial

Trombositemia esensial adalah neoplasma mieloproliferatif yang bermanifestasi sebagai trombositosis. Kondisi ini sering dikaitkan dengan gejala vasogenik, misalnya flushing dan eritromelalgia, serta komplikasi trombohemoragik. Trombositemia esensial umumnya disebabkan oleh mutasi yang didapat dari JAK2, CALR, atau myeloproliferative leukemia virus oncogene (MPL).[2,7]

Polisitemia Vera

Polisitemia vera merupakan neoplasma mieloproliferatif yang bermanifestasi sebagai peningkatan hemoglobin dan hematokrit. Kondisi ini  dapat disertai dengan trombositosis, komplikasi trombohemoragik, splenomegali, pruritus, flushing, eritromelalgia, serta gejala konstitusional seperti demam berkeringat, dan penurunan berat badan. Polisitemia vera hampir selalu terkait dengan mutasi JAK2 yang didapat.[2]

Mielofibrosis Primer

Mielofibrosis primer merupakan neoplasma mieloproliferatif dengan fibrosis sumsum tulang dan apusan darah leukoeritroblastik. Kondisi tersebut dapat disertai trombositosis, splenomegali, dan komplikasi trombohemoragik. Mayoritas kasus mielofibrosis primer memiliki mutasi pada JAK2, CALR, atau MPL.[2]

Leukemia Mieloid Kronis

Leukemia mieloid kronis merupakan neoplasma mieloproliferatif  dengan kelainan kromosom pada kromosom Philadelphia t(9;22). Kelainan tersebut menghasilkan onkogen BCR-ABL1. Leukemia mieloid kronis jarang bermanifestasi sebagai trombositosis saja, melainkan lebih sering disertai dengan peningkatan sel mieloid imatur dalam darah tepi dan sumsum tulang, serta splenomegali.[2]

Trombositosis Familial

Selain itu kondisi-kondisi di atas, ada pula suatu sindrom bawaan langka yang bermanifestasi sebagai trombositosis saja, tidak terkait dengan leukositosis atau polisitemia. Kondisi ini disebut trombositosis familial esensial.[2]

Referensi

2. Tefferi A. Approach to the patient with thrombocytosis. UpToDate. 2021.
3. Naeem A, Amar S, Mehta D, Malik MN. Thrombocytosis as an Initial Presentation of Plasma Cell Neoplasm: A Case Report. Cureus. 2019;11(3):e4286. Published 2019 Mar 21. doi:10.7759/cureus.4286
6. Schafer AI. Thrombocytosis. JAMA. 2015 Sep 15;314(11):1171-2. doi: 10.1001/jama.2015.8515. PMID: 26372588.
7. Accurso V, Santoro M, Mancuso S, et al. The Essential Thrombocythemia in 2020: What We Know and Where We Still Have to Dig Deep. Clin Med Insights Blood Disord. 2020;13:2634853520978210. Published 2020 Dec 28. doi:10.1177/2634853520978210

Patofisiologi Trombositosis
Epidemiologi Trombositosis
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 12 Juli 2023, 18:48
Giant platelet pada kasus anemia asimtomatik apa penyebabnya?
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO Dokter, wanita usia 34 tahun melakukan MCU (tanpa keluhan/gejala) dan hasil hematologi menunjukkan penurunan Hb, HCT, dan jumlah eritrosit. Sementara,...
Anonymous
Dibalas 24 Juni 2022, 13:58
Pasien laki-laki dengan Hematemesis
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter. Izin diskusi kasus. Saya mempunyai pasien laki-laki yang datang ke klinik dengan keluhan muntah darah bergumpal-gumpal berwarna merah gelap sejak...
Anonymous
Dibalas 30 Mei 2022, 13:16
Pasien perempuan usia 69 tahun dengan Trombositosis
Oleh: Anonymous
1 Balasan
selamat Siang Alodokter. Ingin menanyakan soal kondisi pasien. Pasien perempuan uria 69th, Datang dengan keluahan Sering Merasa kepala terasa berat(nyeri...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.