Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Ankle Sprain general_alomedika 2022-10-04T11:02:32+07:00 2022-10-04T11:02:32+07:00
Ankle Sprain
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Etiologi Ankle Sprain

Oleh :
dr. Amelia Febrina
Share To Social Media:

Dasar etiologi ankle sprain adalah adanya stres mekanik yang melebihi kekuatan kapsul sendi dan ligamen-ligamen pada pergelangan kaki. Faktor risiko ankle sprain terbagi menjadi faktor intrinsik, sepertinya kurangnya propriosepsi, dan faktor ekstrinsik misalnya terjadi trauma.

Etiologi

Etiologi dari ankle sprain merupakan akibat dari gerakan pergelangan kaki yang melebihi kekuatan ligamen pergelangan kaki. Ankle sprain paling banyak melibatkan cedera pada anterior talofibular ligament atau ATFL, dan calcaneofibular ligament atau CFL.

Chronic ankle instability atau ankle sprain yang berulang kemungkinan terjadi akibat timbulnya jaringan parut dalam proses penyembuhan ligamen saat ankle sprain pertama. Akibatnya, terjadi kelemahan menetap pada ligamen.[4,8]

Faktor Risiko

Terdapat berbagai faktor yang berkontribusi dalam terjadinya ankle sprain. Secara umum, faktor-faktor tersebut dibagi menjadi 2, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.

Faktor Intrisik

Faktor intrinsik timbul akibat kondisi fisik masing-masing pasien, misalnya adanya keterbatasan range of movement (ROM) dorsofleksi, berkurangnya propriosepsi, dan kurangnya kontrol postur tubuh atau keseimbangan. Tidak hanya itu, tonus otot yang buruk, pemendekan atau kontraksi pada tendon, dan kurangnya latihan fisik juga meningkatkan risiko ankle sprain.[2,3]

Faktor Ekstrinsik

Kecelakaan atau trauma yang mengakibatkan stres mekanik berlebihan pada pergelangan kaki merupakan faktor ekstrinsik terjadinya ankle sprain. Obesitas juga membuat pasien lebih berisiko terkena ankle sprain, karena meningkatkan energi kinetik melebihi ambang kekuatan sendi-sendi.

Jenis olahraga yang dilakukan pasien berperan dalam terjadinya ankle sprain. Insidensi ankle sprain ditemukan paling tinggi terjadi akibat olahraga aeroball, basket, voli, field sports, dan memanjat/climbing. Faktor ekstrinsik lain adalah kebiasaan menggunakan sepatu bertumit tinggi.[2,3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. Vuurberg G, Hoorntje A, Wink LM, et al. Diagnosis, treatment and prevention of ankle sprains: update of an evidence-based clinical guideline. Br J Sports Med. 2018 Aug;52(15):956. doi: 10.1136/bjsports-2017-098106.
3. Young CC. Ankle Sprain. Medscape. 2019 https://emedicine.medscape.com/article/1907229-overview#a1
4. Melanson SW, Shuman VL. Acute Ankle Sprain. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459212/
8. Mugno AT, Constant D. Recurrent Ankle Sprain. StatPearls Publishing 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560619/

Patofisiologi Ankle Sprain
Epidemiologi Ankle Sprain

Artikel Terkait

  • Peran Ottawa Ankle Rules dalam Mendiagnosis Ankle Fracture
    Peran Ottawa Ankle Rules dalam Mendiagnosis Ankle Fracture
  • Efektivitas Paracetamol dalam Tata Laksana Nyeri Muskuloskeletal
    Efektivitas Paracetamol dalam Tata Laksana Nyeri Muskuloskeletal
  • Penanganan Ankle Sprain dan Kriteria Kembali Berolahraga
    Penanganan Ankle Sprain dan Kriteria Kembali Berolahraga
  • Sepatu Lari untuk Mencegah Cedera Ekstremitas Bawah
    Sepatu Lari untuk Mencegah Cedera Ekstremitas Bawah
  • Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal
    Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 16 Desember 2023, 09:11
Cara membedakan ankle sprain dan dislokasi
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Saya ada pasien usia 17 tahun datang dengan bengkak pada ankle dan berjalan pincang.Pasien terjatuh saat di sekolah. Pasien juga ada riwayat...
Anonymous
Dibalas 11 Desember 2023, 08:27
Normalkah bengkak ankle sprain tidak menghilang setelah 2 minggu?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Kebetulan sy dpat pasien 29 th dengan ankle sprain, awal datang sy sarankan utk kompres, dibebat, di elevasi dan istirahat, jika nyerinya tidak tahan sy...
Anonymous
Dibalas 27 November 2023, 01:25
Anak berjalan pincang setelah jatuh tanpa tanda klinis fraktur/dislokasi
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo TS,Ijin berdiskusi kasus seorang anak usia 2 tahun 3 bulan, datang dengan keluhan berjalan sedikit pincang sejak 1 minggu yang lalu. Menurut ortu, anak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.