Prognosis Plantar Fasciitis
Prognosis plantar fasciitis baik. Kondisi ini umumnya bersifat swasirna. Mayoritas pasien berespon baik dengan terapi konservatif. Angka kesembuhan spontan mencapai 75% dalam waktu 12 bulan. Meski demikian, pada atlet kondisi ini cenderung mengalami resolusi lebih lambat dan lebih rentan menimbulkan komplikasi. Apabila terapi memakan waktu lama, atlet bisa merasa frustasi dengan gejala dan keterbatasan aktivitas yang dialami.
Komplikasi
Meskipun plantar fasciitis tidak menyebabkan kematian, morbiditas signifikan dapat dialami pasien. Pasien mungkin mengalami nyeri plantar yang kronik atau progresif, berjalan pincang (antalgic gait), serta mengalami keterbatasan beraktivitas. Selain itu, perubahan dalam pola menahan beban tubuh yang timbul akibat nyeri kaki meningkatkan risiko cedera sekunder pada sendi pinggul dan lutut.
Pada atlet, resolusi plantar fasciitis cenderung lebih lambat. Hal ini bisa sangat berpengaruh pada karir atlet dan menjadi masalah yang membuat frustrasi. Nyeri umumnya lebih kronis karena atlet umumnya tetap melanjutkan aktivitas berlatih dan kompetisi mereka.
Potensi komplikasi plantar fasciitis lainnya adalah ruptur tendon pada pasien yang mendapat injeksi steroid berulang, fat pad necrosis, serta pendataran pada lengkung kaki.[1,7]
Prognosis
Prognosis plantar fasciitis bisa dibilang cukup baik. Angka kesembuhan spontan mencapai 75% dalam waktu 12 bulan.
Penanganan optimal dan segera saat awal munculnya gejala plantar fasciitis sangat menentukan prognosis. Semakin lama menunggu dimulainya pengobatan, maka prognosis semakin tidak baik dan biaya pengobatan juga akan meningkat. Pasien dengan faktor risiko seperti obesitas juga sebaiknya diatasi faktor risikonya.
Sekitar 5% pasien plantar fasciitis menahun yang tidak mengalami perbaikan memerlukan terapi pembedahan. Meski demikian, sebagian besar tidak mengalami perbaikan bermakna setelah pembedahan.[1,3,4]