Epidemiologi Cedera Tersengat Listrik
Epidemiologi cedera tersengat listrik terbagi menjadi pada orang dewasa dan anak-anak. Pada dewasa, laki-laki usia pekerja merupakan populasi yang paling berisiko menderita cedera tersengat listrik. Penyebab tersering pada dewasa adalah karena bahaya akibat kerja/occupational hazard, misalnya pada pekerja konstruksi dan teknisi listrik. Pada anak, cedera akibat tersengat listrik dapat terjadi karena menggigit kabel.[1,2,5,6]
Global
Di Amerika Serikat, setiap tahunnya terjadi 30.000 kasus cedera tersengat listrik yang tidak fatal. Sebanyak 3–5% pasien yang dirawat di unit luka bakar mengalami cedera tersengat listrik. Cedera tersengat listrik paling banyak terjadi pada populasi anak-anak kurang dari 6 tahun dan dewasa usia pekerja.[1,2]
Berdasarkan studi oleh Elloso et al., sebagian besar cedera tersengat listrik terjadi pada laki-laki usia pekerja. Sebanyak 80,45% kejadian tersengat listrik merupakan akibat pekerjaan, dan 75,5% diantaranya merupakan pekerja di bidang konstruksi. Cedera tersengat listrik dapat terjadi sebagai bahaya akibat kerja/occupational hazard.[6]
Sebesar 79,46% cedera tersengat listrik adalah akibat tegangan tinggi, misalnya karena alat-alat industri. Sebanyak 46,03% mengalami luka bakar listrik yang parah dan 11,33% disertai dengan cedera lain. Angka morbiditas cedera akibat sengatan listrik sebesar 2,12%. Pada anak, cedera tersengat listrik mencakup 2–3% kunjungan ke unit gawat darurat, yang sering terjadi karena menggigit kabel.[2,7,8]
Indonesia
Data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa tren angka kecelakaan kerja meningkat. Cedera tersengat listrik dapat terjadi sebagai bahaya karena pekerjaan, sehingga kemungkinan risiko terjadinya juga meningkat di Indonesia.[13]
Beberapa jenis pekerjaan yang berisiko untuk mengalami cedera tersengat listrik adalah pekerja konstruksi, teknisi listrik, dan pekerja yang menggunakan peralatan las, plasma cutting, dan fluorescent lighting.[13]
Mortalitas
Mortalitas akibat cedera tersengat listrik berkisar antara 5–10%. Di Amerika Serikat, cedera tersengat listrik dapat menyebabkan hingga 1000 kematian per tahun. Secara umum, angka kematian lebih tinggi pada cedera akibat tegangan tinggi, yaitu di atas 1000 Volt (V). Sebesar 40% dari seluruh kematian akibat cedera tersengat listrik disebabkan oleh cedera listrik tegangan tinggi.[1–3]
Kematian karena tersengat listrik akibat pekerjaan merupakan penyebab kematian nomor 4 dari seluruh penyebab kematian traumatik terkait pekerjaan. Kematian dapat disebabkan oleh aritmia, henti jantung mendadak, atau kegagalan multiorgan.[1,2]