Etiologi Cedera Tersengat Listrik
Etiologi cedera tersengat listrik terjadi akibat adanya arus listrik, baik arus bolak-balik/alternating current (AC) maupun arus searah/direct current (DC). Risiko cedera tersengat listrik dapat terjadi akibat penggunaan alat-alat elektronik rumah tangga atau karena bahaya akibat kerja/occupational hazard.[2,5]
Faktor Risiko
Cedera tersengat listrik dapat dialami sebagai bahaya akibat kerja oleh pekerja yang berkontak langsung dengan arus listrik, pekerja yang berada di luar ruangan, terutama saat sedang hujan atau petir, serta pekerja yang tidak terlatih dalam memakai peralatan kerja dengan aliran listrik.[2,5]
Setengah dari seluruh kejadian cedera tersengat listrik terjadi akibat kerja karena berkontak dengan power line, dan sekitar seperempatnya diakibatkan dari pemakaian mesin atau peralatan listrik saat bekerja.[2,5]
Faktor risiko cedera akibat sengatan listrik juga dapat terjadi pada berbagai kondisi di kehidupan sehari-hari, termasuk di rumah. Alat-alat rumah tangga dengan arus listrik juga menjadi risiko seseorang mengalami cedera tersengat listrik, meskipun lebih jarang terjadi.[2,5]
Etiologi
Etiologi pada cedera tersengat listrik dapat disebabkan oleh arus bolak balik/alternating current (AC), baik voltase tinggi maupun voltase rendah. Selain itu, dapat juga disebabkan karena arus searah/direct current (DC).[1,2,5]
Cedera tersengat listrik akibat AC lebih berbahaya daripada DC. Pada cedera listrik karena AC dapat terjadi spasme otot, sehingga korban tidak dapat melepaskan diri dari sumber listrik, yang mengakibatkan durasi kontak dan aliran listrik semakin besar. Cedera listrik akibat AC sering disertai dengan aritmia.[5]
Arus Bolak-Balik Voltase Tinggi
Cedera akibat arus bolak-balik/alternating current (AC) voltase tinggi, yaitu lebih dari 1000 Volt (V), paling sering terjadi karena bahan konduktor yang kontak dengan sumber listrik. Sumber listrik dapat ditransmisikan oleh konduktor aluminium atau tembaga. Apabila seseorang menyentuh sumber tersebut maka dapat terkena sengatan listrik.[1]
Tersengat listrik AC dapat terjadi saat kerja, disebabkan karena menyentuh peralatan electrical switching dan komponen berenergi tinggi lainnya.[1]
Arus Bolak-Balik Voltase Rendah
Cedera akibat AC voltase rendah, atau kurang dari 1000 V, terbagi menjadi pada anak dan dewasa. Pada anak yang menggigit kabel listrik, dapat menyebabkan cedera pada bibir, wajah, dan lidah.[1]
Pada orang dewasa, cedera ini dapat terjadi saat menyentuh benda yang memiliki arus listrik atau terhubung dengan sumber listrik. Penggunaan ground fault circuit interrupters (GFCI) dapat mengurangi kejadian cedera tersengat listrik pada orang dewasa.[1]
Arus Searah
Cedera tersengat listrik juga dapat disebabkan oleh aliran listrik arus searah/direct current (DC). Contoh sumber arus searah ini adalah baterai dan aki. Efek yang terjadi pada aliran DC tidak separah pada aliran AC. Apabila mengalami cedera akibat listrik DC, tubuh akan mengalami kontraksi otot yang kuat, sehingga korban dapat terlempar jauh dari sumber listrik.[1,5]