Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Dehidrasi general_alomedika 2024-06-11T15:48:37+07:00 2024-06-11T15:48:37+07:00
Dehidrasi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Dehidrasi

Oleh :
dr.Daniel Budiono Sp JP
Share To Social Media:

Diagnosis derajat dehidrasi dan penyebab dehidrasi perlu ditegakkan untuk menentukan strategi tata laksana . Anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang tepat dapat memberi petunjuk derajat dehidrasi dan penyebab pasien mengalami dehidrasi.

Anamnesis

Anamnesis pasien ditujukan untuk mencari penyebab dehidrasi. Pada anak-anak, anamnesis ditujukan kepada keluarga pasien. Beberapa hal yang penting perlu ditanyakan pada pasien yang mengalami dehidrasi adalah sebagai berikut:

  • Asupan cairan: frekuensi, volume, dan jenis cairan (hipertonik atau hipotonik) yang dikonsumsi oleh pasien
  • Riwayat buang air kecil (BAK) atau jumlah dan berat pampers yang digunakan
  • Riwayat buang air besar (BAB): frekuensi, konsistensi, ada tidaknya darah atau lendir pada tinja
  • Riwayat muntah: frekuensi, volume, dan warna muntah, apakah berwarna coklat atau kehijauan.
  • Nafsu makan
  • Penurunan berat badan
  • Demam[3,5-10]

Pada populasi dewasa, perlu ditanyakan faktor-faktor penyebab terjadinya dehidrasi seperti olahraga yang berlebihan, adanya paparan matahari yang berlebih, obat-obatan, sulitnya mengakses sumber mata air, demam, dan fluid loss.[3,5-10]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik tanda dehidrasi pada populasi anak dan dewasa perlu meliputi evaluasi keadaan umum pasien, kesadaran, tanda vital, selaput mukosa, turgor kulit, dan produksi urin.

Keadaan Umum dan Kesadaran

Pasien yang mengalami dehidrasi ringan biasanya tampak lesu, sementara pasien dengan dehidrasi berat biasanya tampak gelisah, lemah, ataupun penurunan kesadaran, seperti apatis hingga koma.[5-9]

Tanda Vital

Pada pasien yang mengalami dehidrasi ringan dan sedang dapat ditemukan takikardi, nadi teraba lemah, dan hipotensi ortostatik. Pada pasien dengan dehidrasi berat dapat ditemukan nadi yang tidak teraba, akral dingin, hingga sianosis.

Selaput Mukosa

Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang dapat ditemukan mata yang tampak cekung dan mulut yang kering, sementara pada pasien dengan dehidrasi berat dapat ditemukan mata tampak sangat cekung dan lidah sangat kering.

Turgor Kulit

Pasien dengan dehidrasi ringan biasanya turgor kulitnya masih baik, sementara pasien yang mengalami dehidrasi sedang dan berat dapat ditemukan turgor kulit yang menurun.

Produksi Urin

Pasien yang mengalami dehidrasi ringan, urin tampak berwarna pekat, sementara pasien dengan dehidrasi sedang dan berat mulai mengalami oliguria.[5-9]

Penentuan Derajat Dehidrasi Berdasarkan Manifestasi Klinis

Derajat dehidrasi pada balita dan anak-anak memiliki perbedaan, karena komposisi air pada tubuh balita mencapai 70-80% berat badan, sementara pada anak-anak komposisi air 60% dari berat badan. Pada derajat dehidrasi yang sama, seorang balita memiliki penurunan berat badan yang lebih banyak dibandingkan anak-anak. Derajat dehidrasi pada anak-anak dapat dilihat pada tabel 1.[6]

Tabel 1. Derajat dehidrasi berdasarkan manifestasi klinis pasien
Indikator Dehidrasi ringan (3-5%) Dehidrasi sedang (6-10%) Dehidrasi berat (>10%)
Keadaan Umum Baik Gelisah, rewel Penurunan kesadaran
Frekuensi Denyut Jantung Normal Meningkat Meningkat
Tekanan Darah Normal Normal Menurun
Pernapasan Normal Takipnea Takipnea
Ubun-Ubun (Fontanella) Normal Cekung Cekung
Mata Normal Cekung Sangat cekung dan kering
Mulut dan Lidah Basah Kering Sangat kering
Turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat lambat
Pengisian kapiler Normal Memanjang Memanjang
Produksi Urin Normal Menurun oligouri

Sumber: Powers, 2015.[6]

Pemeriksaan Penunjang

Tidak ada pemeriksaan gold standard untuk menegakkan derajat dan penyebab dehidrasi. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah:[5,6]

Pemeriksaan Darah Lengkap

Peningkatan sel darah putih dapat menjadi petunjuk adanya proses infeksi atau sepsis. Kadar hematokrit biasanya juga meningkat pada pasien dehidrasi. [5,6]

Pemeriksaan Elektrolit

Dehidrasi dapat disertai hiponatremia atau hipernatremia. Pada pasien yang mendapat terapi diuretik atau muntah, dapat juga mengalami hipo atau hiperkalemia. [5,6]

Pemeriksaan Analisa Gas Darah

Pasien dengan dehidrasi berat dapat mengalami asidosis yang ditandai peningkatan kadar laktat dan penurunan kadar bikarbonat.[5,6]

Pemeriksaan Fungsi Ginjal

Kadar Ureum dan kreatinin dapat meningkat akibat hipoperfusi renal. [5,6]

Urinalisis

Adanya keton atau glukosa yang terdeteksi pada urinalisis dapat memberi petunjuk ketoasidosis diabetik (KAD) sebagai penyebab dehidrasi.[5,6]

Pemeriksaan Ultrasound

Pengukuran diameter vena kava inferior dan kolapsibilitas saat siklus respirasi dapat memberikan petunjuk status cairan pasien. Penelitian yang dilakukan oleh Orso pada 270 pasien menunjukkan volume inferior vena kava pada ekspirasi dan persentase kolapsibilitas pada saat inspirasi (indeks caval) berkorelasi dengan kadar BUN/kreatinin. Penurunan Rasio diameter vena kava inferior/Aorta (IVC/Ao Rasi ) pada anak-anak merupakan petunjuk dehidrasi.[11,12]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding yang perlu dieksekusi pada pasien dehidrasi meliputi berbagai penyakit yang menyebabkan defisit cairan. Gastroenteritis akut merupakan keadaan yang sering menyebabkan dehidrasi pada anak-anak dan orang dewasa. Selain gastroenteritis akut, berbagai diagnosis yang perlu dieksklusi pada pasien dengan klinis dehidrasi adalah:

Ketoasidosis Diabetik

Ketoasidosis diabetik merupakan komplikasi dari diabetes melitus. Stress hiperglikemia akan menyebabkan terjadinya diuresis osmotik sehingga menyebabkan pasien mengalami dehidrasi. Pasien ketoasidosis dapat datang dengan keluhan mual, muntah, kelemahan badan, hingga penurunan kesadaran. Pada anamnesis biasanya didapatkan riwayat mengidap diabetes melitus, disertai tanda-tanda dehidrasi. Pemeriksaan penunjang adalah kadar glukosa darah >200mg/dL, ketonemia, asidosis metabolic pada analisa gas darah/ maupun ditemukan keton pada urinalisa.[13]

Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus merupakan kelainan yang disebabkan oleh rendahnya kadar hormone vasopressin pituitari posterior. Hormon berfungsi sebagai antidiuresis di dalam tubuh dengan mengatur fungsi reabsorbsi air oleh ginjal. Defisiensi hormone diabetes insipidus menyebabkan poliuria, atau pengeluaran cairan berlebihan melalui urin (>50 ml/kgBB/24 jam atau >3-4 Liter/hari). Kadar osmolalitas urin 300-800 mOsm/kg meningkatkan kecurigaan diabetes insipidus.[14]

Sepsis

Pasien dengan infeksi berat, seperti sepsis memiliki risiko untuk mengalami dehidrasi. Pasien sepsis mengalami peningkatan  metabolik yang tinggi. Pasien dengan sepsis juga biasanya memiliki nafsu makan yang menurun atau tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral.[15]

Luka Bakar

Kerusakan mikrovaskuler pada pasien yang mengalami luka bakar menyebabkan kebocoran cairan ke ruang interstisial, sehingga pasien mengalami edema jaringan. Keadaan hipermetabolik juga meningkatkan risiko dehidrasi.[16]

Referensi

3. Morley JE. Dehydration, hypernatremia, and hyponatremia. Clin Geriatr Med. 2019; 31:389-399.
5. Asdie RH, Witjaksono DP, Loehoeri S. Rehidrasi. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 3. 6th ed. Interna Publishing. Jakarta. 2017: p. 4052-61.
6. Powers KS. Dehydration: Isonatremic, Hyponatremic, and Hypernatremic Recognition and Management. Pediatr Rev. 2015 Jul;36(7):274-83
7. Kim S. Preventable hospitalizations of dehydration: implications of inadequate primary health care in the United States. AEP. 2019;17:723-51.
8. Shiells R, Morrel-Scott N. Prevention of dehydration in hospital patients. British Journal of Nursing. 2018; 27:656-70.
9. Ilyas E, Bardosono S, Surapsari J, et al. Effects of electrolyte beverage on prevention dehydration among workers in different environmental temperature. J World Nutr J. 2017;DOI: 10.25220/WNJ/V0.i2.0007
10. Hall AM, Chen J, Patel D. Parenteral fluid therapy for infants and children. In: Kellerman RD, Rakel DP, editors. Conn's Current Therapy. Elsevier. Philadelphia. 2020:p:1290-6.
11. Orso D, Guglielmo N, Federici. Accuracy of the caval index and the expiratory diameter of the inferior vena cava for the diagnosis of dehydration in elderly. J Ultrasound. 2016;19:203-9.
12. Jaurequi J, Nelson D, Choo E, et al. The BUDDY (Bedside ultrasound to detect dehydration in youth) study. Critical ultrasound journal. 2014;6:15-33.
13. Wolsdorf JI, Glaser N, Agus M, et al. ISPAD Clinical Practice Consensus Guidelines 2018: Diabetic ketoacidosis and the hyperglycemic hyperosmolar state. Pediatric Diabetes. 2018;27:155-77
14. Gubbi S, Hannah-Shmouni F, Koch CA, et al. Diagnostic Testing for Diabetes Insipidus. In: Feingold KR, Anawalt B, Boyce A, et al., editors. South Dartmouth (MA): MDText.com, Inc.; 2000. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537591/
15. Marik P, Bellomo R. A rational approach to fluid therapy in sepsis. British Journal of Anaesthesia.2016;116(3):339–49.
16. Namdar T, Stollwerck PL, Stang FH, Siemers F, Mailänder P, Lange T. Transdermal fluid loss in severely burned patients. GMS Ger Med Sci. 2010;8:Doc28. DOI: 10.3205/000117, URN: urn:nbn:de:0183-0001173

Epidemiologi Dehidrasi
Penatalaksanaan Dehidrasi

Artikel Terkait

  • Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
    Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
  • Terapi Cairan Intravena pada Anak
    Terapi Cairan Intravena pada Anak
  • Cairan Ringer Laktat vs Salin Normal untuk Diare dengan Dehidrasi pada Anak
    Cairan Ringer Laktat vs Salin Normal untuk Diare dengan Dehidrasi pada Anak
  • Red Flag Diare pada Anak
    Red Flag Diare pada Anak
  • Pandangan Dokter terhadap Pentingnya Rehidrasi Oral untuk Penyakit dengan Demam
    Pandangan Dokter terhadap Pentingnya Rehidrasi Oral untuk Penyakit dengan Demam

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 31 Desember 2024, 16:53
terapi cairan untuk anak usia 5 bulan kasus
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok,Izin menanyakan, pada kasus anak usia 3 bulan, dtg ke puskesmas dibawah ibunya dalam kondisi diare ringan sedang, namun tidak tersedia cairan d5 1/4...
Anonymous
Dibuat 11 Juli 2024, 23:28
Terapi cairan pada anak obesitas dengan dehidrasi ringan
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter saya mendapat px anak usia 10 tahun BB 78kg dengan muntah muntah lebih dari 10x hari ini sejak 2 jam SMRS. dri klinis tampak dehidrasi ringan...
Anonymous
Dibuat 10 Juli 2024, 16:33
Anak 7th BB 20kg dengan dehidrasi
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Tabe dok izin bertanya, apabila dapat pasien anak dgn tanda² dehidrasi ringan, sdh diberikan terapi rehidrasi, tetapi masih tetap lemas dan kurang nafsu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.