Etiologi Dislokasi Bahu
Etiologi dislokasi bahu seringkali merupakan trauma pada bahu seperti benturan keras atau rotasi bahu yang berlebihan. Riwayat dislokasi bahu sebelumnya, jenis kelamin pria, serta aktivitas fisik yang berat merupakan beberapa faktor risiko terjadinya dislokasi bahu.
Etiologi
Etiologi dislokasi bahu paling sering adalah trauma pada bahu yakni sekitar 95% kasus. Trauma pada bahu dapat berupa benturan keras, rotasi gelang bahu yang berlebihan, cedera saat berolahraga, atau kecelakaan kendaraan bermotor. Kebanyakan dislokasi bahu terjadi secara anterior, meskipun bisa juga terjadi secara posterior atau inferior.[4,7]
Dislokasi bahu juga dapat terjadi akibat faktor nontraumatik. Penyebab kongenital seperti retroversi berlebihan bagian kepala humeral atau malformasi glenoid yang dapat menyebabkan ketidakstabilan sendi bahu. Penyebab neuromuskular seperti cedera saraf aksila atau cerebral palsy juga dilaporkan berhubungan dengan ketidakstabilan bahu.
Faktor Risiko
Faktor risiko dislokasi bahu, yaitu:
- Riwayat dislokasi bahu sebelumnya: pasien dengan riwayat dislokasi akan lebih mudah mengalami redislokasi ulang, terutama bila dislokasi pertama menyebabkan robekan rotator cuff, labrum, atau fraktur glenoid
- Usia: pasien usia ≤40 tahun. Hal ini diduga terkait dengan perbedaan aktivitas, keadaan dan tipe serat kolagen otot, dan elastisitas kapsul sendi
- Jenis kelamin: rekurensi dislokasi dilaporkan lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Angka rekurensi pada pria adalah 46,84% dan pada wanita sebesar 27,22%
- Aktivitas fisik: beratnya akitivitas fisik atau olahraga dapat memicu dislokasi[4,9]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri