Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Luka Tembak general_alomedika 2025-04-22T10:48:46+07:00 2025-04-22T10:48:46+07:00
Luka Tembak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Luka Tembak

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Luka tembak adalah suatu cedera pada tubuh akibat efek penetrasi proyektil atau peluru dari senjata api. Kerusakan jaringan tubuh akibat luka tembak bergantung pada energi kinetik yang dihasilkan oleh peluru pada senjata api. Energi kinetik adalah massa dikali dengan kecepatan dalam kuadrat, kemudian dibagi 2. Semakin besar kecepatan peluru, semakin parah atau semakin fatal kerusakan jaringan tubuh yang diakibatkan oleh luka tembak.

Peluru terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan kecepatannya, yakni kecepatan rendah (kecepatan peluru <300 meter/detik) biasanya pada handgun, kecepatan sedang (kecepatan peluru 300–600 meter/detik) biasanya pada submachine guns, dan yang terakhir adalah kecepatan tinggi (lebih dari 600–1000 meter per detik), biasanya pada senjata rifle seperti AK-47, G-3 atau Galil.[1-3]

Luka Tembak-min

Diagnosis dari luka tembak tetap perlu dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis ditujukan untuk menilai apakah kejadian luka tembak tersebut disebabkan oleh diri sendiri atau orang lain, hal ini karena kasus-kasus yang berhubungan dengan senjata api sangat erat kaitannya dengan masalah hukum atau keperluan medikolegal.

Pada pemeriksaan fisik luka tembak, kita bisa menilai jenis senjata, dan jarak tembakan. Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan yakni berupa pemeriksaan darah seperti darah lengkap, golongan darah dan crossmatch untuk persiapan transfusi darah.

Pemeriksaan penunjang lain seperti pencitraan juga umum dilakukan untuk evaluasi jaringan tubuh mana saja yang sudah mengalami kerusakan dan untuk mengestimasi derajat keparahan dari luka tembak. Contohnya bisa melalui pemeriksaan X-Ray, Focused Assessment with Sonography for Trauma (FAST), multidetector row computed tomography (MDCT), hingga Ultrasonografi.[4,5]

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada kasus luka tembak meliputi 3 hal penting yaitu kontrol perdarahan, pencegahan dan pengendalian kontaminasi atau infeksi pada luka tembak, serta tindakan rekonstruksi. Ketiga prioritas tersebut ditempatkan pada beberapa fase seperti perawatan segera, damage control dan operasi definitif.[3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Munishwar PD, Gupta A, Bajantri N, Nayak A. Ballistic trauma. J Indian Acad Oral Med Radiol. 2016; 28: 184-7
2. Alvis-Miranda HR, M Rubiano A, Agrawal A, et al. Craniocerebral gunshot injuries: a review of the current literature. Bull Emerg Trauma. 2016; 4(2): 65–74.
3. Penn-Barwell JG, Brown KV, Fries CA. High velocity gunshot injuries to the extremities: management on and off the battlefield. Curr Rev Musculoskelet Med. 2015; 8(3): 312–317.
4. Medscape. Forensic Pathology of Firearm Wounds. 2015. https://emedicine.medscape.com/article/1975428-overview#a5
5. Denton JS, Segovia A, Filkins JA. Practical pathology of gunshot wounds. Arch Pathol Lab Med. 2006; 130(9): 1283-1289.

Patofisiologi Luka Tembak
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 21 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.