Penatalaksanaan Syok Neurogenik
Penatalaksanaan syok neurogenik meliputi stabilisasi hemodinamik hingga target mean arterial pressure dan cerebral perfusion pressure tercapai, pencegahan kerusakan medula spinalis lebih lanjut, serta penanganan bradikardia atau aritmia lainnya.
Prinsip Penatalaksanaan Syok Neurogenik
Penatalaksanaan syok neurogenik meliputi tiga aspek:
-
Stabilisasi hemodinamik dengan target mean arterial pressure (MAP) dan cerebral perfusion pressure sebesar >85-90 mmHg dan >70 mmHg dalam 7 hari
- Pencegahan kerusakan medula spinalis yang lebih lanjut
- Penanganan bradikardia atau aritmia lainnya[2,20-22]
Stabilisasi Hemodinamik
Hipotensi perlu ditangani segera dengan target mean arterial pressure (MAP) dan cerebral perfusion pressure sebesar >85-90 mmHg dan >70 mmHg dalam 7 hari. Pada syok neurogenik dengan etiologi traumatik, hipotensi bisa jadi diakibatkan oleh syok hemorrhagik dan bukan syok neurogenik. Untuk itu, penanganan hipotensi perlu diawali dengan fluid challenge atau pemberian cairan kristaloid (ringer laktat atau NaCl 0,9%) atau koloid hingga maksimal 2 L. Pemberian mannitol perlu dihindari pada pasien dengan kecurigaan cedera otak traumatik atau cedera medula spinalis.[2,20-22]
Terapi lini kedua untuk penanganan hipotensi pada syok neurogenik adalah agen vasopressor dan inotropik. Norepinephrine lebih didsarankan karena phenylephrine dapat menyebabkan reflex bradycardia. Oleh karena itu, norepinephrine lebih disarankan untuk digunakan.[2,20-22]
Lakukan pemasangan kateter urine untuk memantau urine output dan untuk dekompresi neurogenic bladder. Urine output dipertahankan >0,5-1 ml/kgBB/jam.[2,20-22]
Pasien harus dilakukan monitoring kardiak secara kontinu meliputi monitoring EKG, tekanan darah, dan saturasi oksigen. Rawat pasien pada ICU.
Pencegahan Kerusakan Medula Spinalis yang Lebih Lanjut
Untuk mencegah kerusakan medula spinalis yang lebih lanjut, langkah-langkah berikut dapat dilakukan:
- Oksigenasi dan/atau penggunaan ventilator
- Stabilisasi vertebra servikalis
- Pembedahan untuk dekompresi dan perbaikan syok
- Pemberian kortikosteroid menunjukkan potensi manfaat pada hewan coba tetapi tidak terbukti bermanfaat pada uji klinis dan justru meningkatkan risiko komplikasi[2,20-22]
Penanganan Bradikardia atau Aritmia Lainnya
Penanganan bradikardia dapat dilakukan dengan pemberian atropine, glycopyrrolate, atau isoproterenol. Jika bradikardia tidak merespons terhadap obat yang diberikan, methylxanthines seperti theophylline dan aminophylline atau propantheline dapat diberikan.[2,20-22]
Selain bradikardia, aritmia lainnya seperti AV block, atau fibrilasi atrial juga dapat terjadi. Lakukan penanganan sesuai dengan prinsip penanganan masing-masing jenis aritmia.[2,20-22]