Prognosis Syok Neurogenik
Prognosis syok neurogenik ditentukan oleh lokasi kelainan pada medula spinalis atau otak dan etiologi penyakit. Selain itu, kecepatan penanganan pasien juga berperan penting sehingga penanganan harus dilakukan secara tepat dan agresif sejak awal diagnosis.[2,23]
Komplikasi
Syok neurogenik dapat menyebabkan penurunan kesadaran, iskemia organ, penumpukan laktat yang dapat berkembang menjadi asidosis laktat, serta oliguria. Komplikasi lain dari syok neurogenik umumnya terjadi dalam 1-6 minggu setelah onset syok neurogenik. Komplikasi yang dapat terjadi misalnya:
- Disrefleksia otonom
- Hipotensi ortostatik
- Instabilitas otonom, ditandai dengan hipertensi episodik, kulit kemerahan, diaforesis, dan takikardia
- Disfungsi organ
- Kematian[2,23]
Prognosis
Prognosis syok neurogenik yang disebabkan oleh cedera medula spinalis ditentukan berdasarkan sistem grading ASIA (American Spinal Injury Association), suatu skala kelainan neurologis yang disebabkan oleh cedera medula spinalis. Sistem grading ASIA terdiri dari:
- Komplit: Tidak berfungsinya sistem sensorik dan motorik pada segmen sakral paling bawah
- Inkomplit: Masih adanya fungsi sistem sensorik dan motorik pada segmen di bawah cedera hingga segmen sakral
- Normal: tidak ada kelainan sensorik maupun motorik[2,23]
Syok neurogenik yang disebabkan oleh cedera komplit memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan dengan yang lainnya. Selain itu, syok neurogenik yang disebabkan oleh cedera medula spinalis yang semakin proksimal memiliki prognosis yang semakin buruk. Prognosis syok neurogenik yang disebabkan oleh penyebab lain bergantung pada resolusi penyebab serta kecepatan penanganan.[2,23]