Prognosis Atresia Bilier
Prognosis pada pasien dengan atresia biliaris sebenarnya bergantung pada waktu dilakukannya tindakan pembedahan. Hal ini karena success rate prosedur Kasai yang dilihat dengan tercapainya perbaikan drainase cairan bilier lebih tinggi sebelum usia 8 minggu. Komplikasi pada atresia biliaris biasanya terjadi karena terlambatnya dilakukan terapi serta komplikasi dari prosedur operasi itu sendiri.
Komplikasi
Komplikasi atresia bilier dapat terjadi apabila penatalaksanaan tidak memadai. Komplikasi yang umum terjadi adalah sirosis hepatis, hipertensi portal, perdarahan varises esofagus, asites, dan gangguan fungsi hati. Pada keadaan ini pasien akan membutuhkan transplantasi hati. Selain itu, komplikasi kolangitis asendens pada pasien pasca operasi juga dapat terjadi, namun kejadian ini menurun dengan pemberian antibiotik pasca operasi. [9,10]
Komplikasi lain yang dapat terjadi adalah gangguan neurodevelopmental. Semua anak dengan atresia bilier berisiko mengalami keterlambatan neurodevelopmental karena malabsorpsi dan malnutrisi yang terjadi akibat gangguan pencernaan dan absorpsi lemak.
Bayi yang telah menjalani portoenterostomi namun tidak berhasil akan memiliki risiko 4 kali lipat lebih tinggi untuk mengalami keterlambatan perkembangan mental/kognitif/bahasa dan fisik/motorik. Namun, hal ini ditentang oleh sebuah studi kohort yang menyatakan bahwa anak-anak dengan atresia bilier tidak menunjukkan prevalensi keterlambatan mental yang lebih tinggi. [36,37]
Prognosis
Prognosis pada pasien dengan atresia bilier sangat dipengaruhi oleh keberhasilan tindakan operasi Kasai. Kemungkinan kegagalan tindakan operasi tersebut dapat mencapai 20% dan pasien tersebut dapat mengalami end-stage liver disease. Pada keadaan tersebut, satu-satunya pilihan terapi adalah transplantasi liver.
Keberhasilan prosedur operasi salah satunya tergantung dari usia, yaitu apabila dilakukan pada usia < 2 bulan maka persentase keberhasilannya lebih tinggi (80%). [38]
Pada kenyataannya, masih banyak pasien dengan atresia bilier yang datang untuk berobat pada usia lebih dari 2 bulan. Pada keadaan tersebut faktor prognostik keberhasilan operasi antara lain :
- Hilangnya kuning pada enam bulan pasca operasi
- Kadar bilirubin total kurang dari 2 mg/dL pada usia tiga bulan
- Kejadian kolangitis pasca operasi kurang dari dua kali
- Tipe atresia bilier, tipe 1 dan 2, atau atresia bilier jenis yang didapat [17]