Edukasi dan Promosi Kesehatan Bayi Prematur
Edukasi dan promosi kesehatan bayi prematur diupayakan untuk memperbaiki kondisi klinis bayi, seperti intervensi maternal pada masa prenatal, kunjungan antenatal yang baik, dan pengendalian faktor risiko.[4,9,15,18]
Edukasi pasien
Bayi prematur rentan mengalami berbagai komplikasi dan umumnya memerlukan tata laksana yang lebih kompleks. Orang tua perlu diedukasi tentang tingkat keparahan penyakit, pemberian nutrisi, skrining, tata laksana, serta komplikasi dan prognosis yang dapat terjadi.
Bayi-bayi prematur sering kali membutuhkan perawatan di ruang intensif (NICU) dan membutuhkan bantuan hidup, terutama pemasangan alat bantu napas dan inkubator. Ibu bayi dapat dipulangkan lebih dahulu, sedangkan bayi masih membutuhkan perawatan lebih lanjut di ruang rawat intensif.
Kangaroo mother care sangat penting untuk dipromosikan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit karena dapat membantu menangani hipotermia dan bermanfaat dalam dukungan emosional antara ibu/ayah dan bayi. KMC dapat dilakukan di rumah sakit ataupun di rumah setelah bayi pulang.
Dampak jangka panjang terhadap tumbuh kembang dan kesehatan bayi juga sering kali dikhawatirkan orang tua. Bayi-bayi prematur tetap dapat lahir dengan sehat. Perlu diingat bahwa tumbuh kembang bayi prematur tidak dapat dibandingkan dengan bayi cukup bulan seusianya dan perlu dilakukan koreksi usia sesuai dengan usia gestasi.[4,9,15,18]
Pengendalian Penyakit
Pencegahan kelahiran bayi prematur sudah dapat dimulai sejak masa prenatal, khususnya pada ibu dengan risiko tinggi mengalami kelahiran prematur. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan Indonesia dan World Health Organization (WHO) antara lain sebagai berikut:
- Identifikasi awal wanita yang berisiko mengalami kelahiran prematur melalui pelaksanaan antenatal care (ANC) minimal 8 kali dengan komponen 10T lengkap
- Mengendalikan faktor risiko pada wanita risiko tinggi melahirkan prematur, seperti smoking cessation, minimalisir penggunaan medikasi maternal, meliputi pemberian kortikosteroid antenatal, antibiotik profilaksis, magnesium sulfat, dan tokolitik sesuai kebutuhan
- Menggalakkan program puskesmas dengan pelayanan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dan rumah sakit dengan pelayanan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) dan merujuk ibu ke fasilitas yang dibutuhkan sejak dini bila terdapat kehamilan risiko tinggi
- Segera melakukan kangaroo mother care pada bayi prematur
Pencegahan yang baik dapat mengurangi angka kematian bayi yang merupakan target millennium development goals (MDGs). Pemeriksaan antenatal yang baik dapat mendeteksi risiko kelahiran prematur, sehingga kelahiran prematur dapat dicegah dan orang tua serta proses persalinan dapat dipersiapkan dengan lebih baik.[1,2,9,18]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri