Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Gastroschisis general_alomedika 2023-01-05T09:05:50+07:00 2023-01-05T09:05:50+07:00
Gastroschisis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Gastroschisis

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa gastroschisis adalah kelainan kongenital anak yang lebih sering dijumpai di negara berkembang, dengan prevalensi secara global 3 per 10.000 kelahiran hidup. Belum ada data pasti insiden gastroschisis di Indonesia.

Global

Insidens gastroschisis telah meningkat dalam waktu 2–3 dekade terakhir, dengan kejadian 0,1:10.000 menjadi 1:10.000 kelahiran hidup pada negara maju dan 3:10.000 kelahiran pada negara berkembang.

Sebuah studi oleh Russel et al., mengamati perubahan prevalensi gastroschisis selama 11 tahun pada 15 negara, didapatkan peningkatan kejadian gastroschisis dari 2,32 per 10.000 menjadi 4,42 per 10.000 kelahiran hidup.[8,13]

Indonesia

Sampai saat ini belum ada data pasti mengenai insidens gastroschisis di Indonesia. Akan tetapi, insidens gastroschisis di negara berkembang lebih tinggi dibandingkan negara maju.

Usia ibu hamil <20 tahun merupakan faktor risiko yang signifikan untuk gastroschisis, terutama di negara berkembang. Berdasarkan distribusi geografis, jumlah gastroschisis lebih tinggi pada daerah pedesaan, terutama wilayah pertanian, dibandingkan daerah perkotaan.[2,8]

Mortalitas

Angka harapan hidup pada gastroschisis >90% terutama pada negara maju. Risiko mortalitas meningkat pada bayi dengan komplikasi short bowel syndrome, obstruksi saluran pencernaan, dan enterokolitis nekrotikans. Berbeda dengan negara maju, tingkat mortalitas gastroschisis pada negara berkembang masih cukup tinggi.[1]

Penelitian retrospektif dilakukan oleh Brebner et al. di Amerika Serikat terhadap 4.803 kasus gastroschisis dari tahun 2009–2013. Didapatkan bahwa mortalitas bayi dengan gastroschisis sebesar 5,9%, dan sebesar 38,1% bayi ini meninggal sejak hari pertama kelahiran.

Tingkat mortalitas meningkat terutama bila terdapat anomali kongenital lain, seperti anensefali, meningomielokel, spina bifida, penyakit jantung bawaan sianotik, hernia diafragma kongenital, cleft lip dengan atau tanpa cleft palate, cleft palate, Down syndrome, suspek anomali kromosom, dan defek anggota gerak.

Mortalitas juga tinggi pada kasus berat badan lahir rendah <2.500 gram dan bayi prematur <34 minggu. Faktor prediktor mortalitas lain yang juga berperan antara lain ibu hamil dengan diabetes mellitus sejak sebelum kehamilan, dan obesitas maternal (IMT=30,0–39,9).[14]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Gleason C.A, Juul S.E. Avery’s Diseases of the Newborn 10th ed. Elseiver. 2018.
2. Slater, Bethany J., and Ashwin Pimpalwar. Abdominal Wall Defects. NeoReviews, vol. 21, no. 6, 2020, https://doi.org/10.1542/neo.21-6-e383
8. Campbell, K. H., & Copel, J. A., Gastroschisis. Obstetric Imaging: Fetal Diagnosis and Care. 2018
13. Kirby R.S, Marshall J, Kucik J.E. Prevalence and Correlates of Gastroschisis in 15 States, 1995 to 2005. Obstet Gynecol. 2013;122(201):275 – 281.
14. Brebner A, Shulman-CN, Abenhaim HA. Prevalence and predictors of mortality in gastroschisis : a population-based study of 4803 cases in the USA. The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine. 2018.

Etiologi Gastroschisis
Diagnosis Gastroschisis

Artikel Terkait

  • Persalinan Pervaginam Aman untuk Fetus dengan Gastroschisis
    Persalinan Pervaginam Aman untuk Fetus dengan Gastroschisis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 5 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.