Patofisiologi Gastroschisis
Patofisiologi gastroschisis berhubungan dengan gagalnya bowel loops untuk masuk kembali lewat umbilikus ke rongga abdomen pada saat perkembangan embrio di minggu ke–6 sampai 11. Mekanisme yang mendasari hal ini dijelaskan oleh beberapa teori yang masih kontroversial.[2]
Diketahui bahwa traktus gastrointestinal berkembang dari usus primitif atau tuba digestif yang berasal dari kantung kuning telur (yolk sac). Tuba digestif mulai terbentuk pada awal minggu ke–3 masa embrio. Pada waktu ini terjadi proses gastrulasi yang akan membentuk tiga lapisan germinal pada sistem gastrointestinal, yaitu:
- Mesoderm merupakan lapisan yang membentuk jaringan penyambung, termasuk dinding usus dan otot polos
- Endoderm merupakan lapisan yang membentuk epitel saluran pencernaan, hepar, kantung empedu dan pankreas
- Ektoderm dibagi menjadi tiga, yaitu permukaan ektoderm (prekursor epidermis, lensa mata, kuku, dan rambut); neural tube (berdiferensiasi menjadi otak dan korda spinalis); serta neural crest (prekursor sistem saraf perifer termasuk saraf traktus gastrointestinal)[1,7–9]
Terdapat beberapa teori yang menjelaskan bagaimana gastroschisis dapat terjadi, antara lain:
- Gangguan vaskular
-
Fetal thrombophilia induced by estrogen-surge
- Lipatan ventral kanan lateral gagal menyatu dengan lipatan dinding tubuh lainnya pada umbilikus
- Gagalnya mesenkim embrionik untuk membentuk dinding abdomen akibat paparan zat teratogenik, seperti obat–obatan vasoaktif, contohnya pseudoefedrin, ibuprofen, dan aspirin
- Kegagalan yolk sac dan struktur vitelin menyatu dengan umbilical stalk. Kondisi ini akan menyebabkan duktus vitelin tetap ada dan yolk sac diluar body stalk dan dinding abdomen[8,9]
Gangguan Vaskular
Teori ini merupakan teori yang paling banyak digunakan. Pada teori ini dijelaskan bahwa pada mulanya embrio memiliki dua vena umbilikalis dan dua arteri omphalomesenterika. Vena umbilikalis kanan mengalami involusi pada saat 28–32 hari setelah konsepsi.[8,9]
Involusi prematur dapat menyebabkan iskemia, dinding melemah, dan ruptur, sehingga terjadi herniasi viseral. Arteri omphalomesenterika kiri mengalami involusi, dan bagian kanan berkembang menjadi arteri mesenterika superior.
Gangguan pada arteri omphalomesenterika kanan dapat menyebabkan infark dan nekrosis pada bagian dasar korda, sehingga menyebabkan kerusakan dinding abdomen. Adanya gangguan pada kedua perkembangan vena atau arteri tersebut dapat menyebabkan gastroschisis.[8,9]
Fetal Thrombophilia Induced By Estrogen-Surge
Kadar estrogen yang tinggi pada masa kehamilan awal dapat menyebabkan trombosis pada pembuluh darah janin, sehingga dapat mencegah penyatuan lipatan dinding tubuh.[8,9]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli