Penatalaksanaan Omfalitis
Penatalaksanaan omfalitis mencakup pemberian antibiotik, perawatan tali pusat, dan pembedahan jika diperlukan.
Pemberian Antibiotik
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, omfalitis merupakan infeksi polimikrobial sehingga antibiotik yang digunakan disarankan antibiotik spektrum luas atau kombinasi antibiotik yang poten terhadap bakteri gram positif, gram negatif, dan anaerob. Kombinasi antara penicillin dengan aminoglikosida dapat digunakan sebagai terapi empiris. Contoh penicillin yang dapat digunakan adalah ampicillin dan oxacillin. Aminoglikosida yang dapat digunakan adalah gentamicin.[24,25]
Jika ada kecurigaan infeksi akibat bakteri anaerob, metronidazole atau klindamisin dapat ditambahkan. Sedangkan jika ada kecurigaan infeksi Staphylococcus aureus yang resisten terhadap methicillin (MRSA), dapat ditambahkan vankomisin.[25]
Dosis antibiotik yang dapat digunakan antara lain:
- Oxacillin dosis neonatus 50-100 mg/kgBB/hari sesuai usia neonatus, diberikan setiap 12 jam secara intravena atau intramuskular
- Gentamicin dosis 2,5 mg/kg/pemberian setiap 8 jam secara intravena atau intramuskular
- Metronidazole 7,5-30 mg/kg/hari disesuaikan usia dan berat badan pasien setiap 12 jam perhari secara intravena atau per oral
- Klindamisin 10-20 mg/kg/hari disesuaikan usia dan berat badan pasien setiap 6-12 jam
Setelah 12–24 jam pemberian antibiotik, diharapkan tanda-tanda inflamasi mulai berkurang. Antibiotik dapat diberikan selama 10 hari, atau lebih lama pada kasus dengan infeksi yang berat.
Setelah hasil kultur selesai, pemberian antibiotik spektrum luas diganti sesuai dengan hasil kultur. Pemberian antibiotik topikal dapat digunakan bersamaan dengan antibiotik parenteral walaupun belum ada studi yang membandingkan efikasinya.[25]
Perawatan Tali Pusat
Perawatan tali pusat dimulai sejak tali pusat dipotong dan harus dilakukan dengan baik untuk mencegah infeksi meluas ke struktur yang lain. Pada saat pemotongan tali pusat, alat yang digunakan harus steril. Setelah dipotong, tali pusat dapat diseka dengan antiseptik seperti klorheksidin sebagai bentuk pencegahan awal. Selanjutnya, perawatan dengan antiseptik topikal, seperti triple dye, povidon-iodin, klorheksidin, atau bedak salisilat dapat dilakukan setiap hari sampai tali pusat terlepas.[15,26-27]
Tali pusat disarankan untuk tetap dalam keadaan kering dan terpapar udara sesering mungkin. Untuk itu, bayi tidak disarankan untuk mandi di dalam bak sampai tali pusat terlepas dan muncul jaringan kulit diatasnya.[15,26]
Pembedahan
Pasien dengan komplikasi seperti necrotizing fasciitis, peritonitis, eviserasi, atau abses membutuhkan pembedahan untuk mengeluarkan nanah atau melakukan debridement. Pengenalan dini terhadap komplikasi dan rujukan ke dokter bedah harus dilakukan agar prognosis lebih baik.[1,2,18]