Edukasi dan Promosi Kesehatan Sindrom Asperger
Edukasi untuk sindrom Asperger atau autistic spectrum disorder tanpa disabilitas intelektual terutama ditujukan kepada orang tua dan orang-orang signifikan lain di sekitar pasien karena dukungan keluarga adalah aspek penting dalam manajemen kondisi ini. Selain itu, perhatian khusus juga perlu diberikan pada keluarga atau saudara pasien dengan sindrom Asperger.
Edukasi Pasien dan Keluarga
Setelah diagnosis ditegakkan, sebaiknya orang tua mendapatkan edukasi bahwa anak dengan sindrom Asperger membutuhkan banyak perhatian dan pengertian. Akan timbul kondisi-kondisi yang menyebabkan stress pada orang tua. Kondisi stress umumnya disebabkan oleh masalah perilaku dan sosial anak, isolasi sosial, ataupun perundungan di masa sekolah. Pasien dengan sindrom Asperger juga dapat mengalami kesulitan performa di sekolah. Hal ini dapat terjadi karena kesulitan membedakan informasi yang relevan dan irrelevan, cara berpikir yang konkret dan literal, kesulitan dalam pemecahan masalah dan berorganisasi, serta kesulitan multitasking.
Komitmen keluarga, kohesi, dan kualitas hubungan dalam keluarga merupakan faktor penting dalam menjaga kualitas hidup keluarga dengan anak penyandang sindrom Asperger. Tingginya tingkat stress pada orang tua membuat edukasi untuk manajemen stress menjadi komponen penting edukasi orang tua. Tekankan pada orangtua bahwa hukuman jika anak melakukan kesalahan sebaiknya dihindari karena sudah terbukti tidak efektif dan malah dapat menyebabkan regresi.
Edukasi juga diperlukan untuk menekankan bahwa latihan komunikasi dan keterampilan sosial harus dilakukan terus menerus, termasuk dalam lingkungan keluarga.[17]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tidak ada upaya pencegahan primer untuk sindrom Asperger, tetapi modifikasi lingkungan dan keluarga bisa digunakan sebagai modalitas pencegahan sekunder untuk mengoptimalisasi fungsi pasien dengan sindrom Asperger. Pasien umumnya membutuhkan lingkungan khusus atau komunitas yang bisa mengerti keterbatasan komunikasi dan keterampilan sosial yang dialaminya.[15,17]