Prognosis Sindrom Asperger
Prognosis sindrom Asperger (autistic spectrum disorder tanpa disabilitas intelektual) relatif lebih baik bila dibandingkan dengan autisme lainnya sehingga sering disebut sebagai high functioning autism. Hal ini karena pasien dengan sindrom Asperger umumnya mempunyai kemampuan berbahasa yang memadai. Meskipun demikian, mereka tetap membutuhkan dukungan yang signifikan dari keluarga dan komunitas sampai seumur hidup.
Komplikasi
Pasien-pasien dengan sindrom Asperger dilaporkan banyak mengalami gejala-gejala cemas dan depresi. Ketidakmampuan dalam mengekspresikan emosi dan berkomunikasi seringkali menimbulkan kesulitan interaksi, terutama di sekolah dan pekerjaan, sehingga mempengaruhi performa.[3,15,16]
Meskipun secara umum perkembangannya normal, anak-anak dengan sindrom Asperger sering mengalami gangguan koordinasi gerak karena hipotonia muskular yang membaik seiring waktu. Mereka juga sering mengalami gangguan tidur, gangguan perilaku, dan gangguan emosional.[15]
Prognosis
Deteksi dan intervensi yang lebih awal berhubungan dengan prognosis yang lebih baik. Pasien yang mampu mempelajari keterampilan sosial umumnya membutuhkan dukungan yang lebih sedikit dan mempunyai kemampuan akademik yang lebih baik.
Sindrom Asperger adalah gangguan yang bersifat menetap bahkan sampai pasien dewasa. Seiring waktu, pasien sindrom Asperger akan mampu belajar keterampilan sosial dan komunikasi yang diperlukan, tetapi umumnya tidak menyamai individu tanpa Asperger.[3,15]