Edukasi dan Promosi Kesehatan Sindrom Reye
Edukasi dan promosi kesehatan mengenai sindrom Reye dilakukan untuk mencegah terjadinya sindrom ini sebab potensinya cukup fatal. Dokter dapat menjelaskan kepada orang tua untuk tidak memberikan anaknya aspirin bila anak mengalami infeksi virus. Selain itu, dokter dapat menjelaskan tanda-tanda bahaya sindrom Reye agar orang tua bisa mengenali gejalanya bila terjadi.[1,2]
Edukasi Pasien
Orang tua pasien perlu diedukasi mengenai gejala dan tanda awal dari sindrom Reye sehingga bila manifestasi klinis muncul, orang tua dapat mencari pertolongan medis dengan segera. Manifestasi klinis dapat berupa muntah-muntah profus dengan atau tanpa tanda klinis dehidrasi, rasa mengantuk, iritabilitas, disorientasi, hingga kejang.
Orang tua juga dianjurkan untuk menghindari pemberian salisilat pada anak-anak, kecuali pada kondisi di mana salisilat menjadi terapi utama seperti pada Kawasaki disease. Pasien yang memperoleh terapi salisilat jangka panjang harus diinformasikan untuk melakukan evaluasi ketat dan segera menghentikan pemberian bila muncul manifestasi awal sindrom Reye.[1,2]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Mengingat sindrom Reye diawali oleh infeksi viral, terutama oleh infeksi virus influenza tipe A maupun tipe B dan infeksi virus varicella-zoster, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan pemberian vaksin influenza pada anak yang berusia lebih dari 6 bulan untuk menghindari infeksi.[2]
Satu dosis vaksin varicella juga perlu diberikan pada anak yang belum pernah mengalami infeksi varicella dan berusia 1–12 tahun. Pada anak yang belum pernah terinfeksi varicella dan berusia lebih dari 13 tahun, vaksin varicella dapat diberikan dalam 2 dosis dengan interval minimal 28 hari.[8]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini