Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Sindrom Reye general_alomedika 2023-05-10T14:53:21+07:00 2023-05-10T14:53:21+07:00
Sindrom Reye
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Sindrom Reye

Oleh :
dr. Evelyn Ongkodjojo
Share To Social Media:

Secara epidemiologi, angka kejadian sindrom Reye mencapai puncak sebelum tahun 1980. Setelah itu, angka kejadian menurun secara drastis karena muncul anjuran di beberapa negara untuk menghentikan pemberian aspirin kepada anak-anak. Insiden sindrom Reye terutama terjadi pada anak berusia 5–14 tahun (usia rata-rata 7 tahun) dengan 13,5% kasus terjadi pada anak berusia <1 tahun.[1,2]

Global

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan puncak kejadian sindrom Reye di Amerika Serikat pada tahun 1979-1980 yang mencapai 555 kasus. Selama 30 November 1997 hingga 1 Desember 1980 dilaporkan ada 1207 kasus sindrom Reye pada pasien usia <18 tahun. Selama periode tersebut, insidensi sindrom Reye mencapai 0,15–0,88 kasus per 100.000 anak per tahun.[2]

Setelah tahun 1980, angka kejadian sindrom Reye menurun secara drastis. Antara tahun 1985-1986, dilaporkan sekitar 100 kasus per tahun. Antara 1987-1993, tercatat 36 kasus per tahun dengan kisaran antara 0,03–0,06 kasus per 100.000 anak per tahun. Sejak tahun 1994, hanya <2 kasus yang dilaporkan dan setelahnya CDC tidak lagi mewajibkan pelaporan kasus sindrom Reye karena jumlahnya menurun drastis.[2]

Berdasarkan data surveilans yang dilakukan oleh CDC, insiden sindrom Reye terutama terjadi pada anak usia 5 hingga 14 tahun (usia rata-rata 7 tahun), dengan 13,5% kasus terjadi pada anak usia <1 tahun. Sindrom Reye jarang terjadi pada neonatus atau pada anak berusia >18 tahun. Jenis kelamin tidak menjadi faktor risiko sindrom Reye.[1,2]

Indonesia

Data epidemiologi sindrom Reye di Indonesia belum ada.

Mortalitas

Angka mortalitas sindrom Reye telah menurun dari 60% menjadi sekitar 20% dengan adanya deteksi yang cepat serta penatalaksanaan yang agresif.[1]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Chapman J, Arnold JK. Reye Syndrome. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526101/
2. Weiner DL. Reye Syndrome. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/803683-overview#a1

Etiologi Sindrom Reye
Diagnosis Sindrom Reye
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 23 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.