Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Sindrom Reye general_alomedika 2023-05-10T15:15:09+07:00 2023-05-10T15:15:09+07:00
Sindrom Reye
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Sindrom Reye

Oleh :
dr. Evelyn Ongkodjojo
Share To Social Media:

Hingga saat ini belum ada penatalaksanaan definitif yang spesifik untuk sindrom Reye. Penatalaksanaan bersifat suportif dan disesuaikan dengan stadium penyakit pasien. Jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi pasien harus tetap dimonitor dan pasien dapat dipindahkan ke intensive care unit (ICU) untuk pemantauan lebih optimal.[2]

Terapi suportif diberikan berdasarkan derajat atau stadium klinis sindrom Reye. Tata laksana yang agresif dapat diberikan untuk memperbaiki dan mencegah abnormalitas metabolik, hipoglikemia, hiperamonia dan untuk mengontrol edema serebral.[2]

Terapi Suportif Derajat 0–1

Pada derajat ini, perlu dilakukan pemantauan tanda vital pasien dan hasil pemeriksaan laboratorium untuk koreksi abnormalitas cairan, elektrolit, hipoglikemia, dan asidosis.

  • Pasien dengan hipoglikemia diberikan dextrose 25% bolus intravena dengan dosis 1–2 ml/kgBB dan kadar glukosa dipertahankan antara 100–125 mg/dL
  • Pasien dengan asidosis, di mana pH darah kurang dari 7,0–7,2, natrium bikarbonat dapat diberikan sekitar 0,5–2 mEq/kgBB/jam hingga pH mencapai 7,25–7,3
  • Pemberian cairan dibatasi menjadi ⅔ dari kebutuhan harian, dikarenakan overhidrasi dapat memperburuk edema serebral. Koloid dapat dipertimbangkan untuk mempertahankan volume intravaskular[1,2]

Pemasangan kateter folley untuk memantau produksi urine, pemberian ondansetron 1–2 mg intravena setiap 8 jam untuk menurunkan muntah, dan pemberian antasida dapat dipertimbangkan untuk proteksi gastrointestinal.[1,2]

Terapi Suportif Derajat 2

Standar perawatan ditujukan untuk pemantauan kardiorespirasi, pemasangan akses vena sentral atau arteri sentral untuk mempertahankan status hemodinamik, kateter urine untuk memantau produksi urine, elektrokardiografi (EKG) untuk memantau fungsi jantung, dan electroencephalography (EEG) untuk memantau bangkitan kejang. Intubasi endotrakeal mungkin diperlukan untuk mempertahankan jalan nafas, mengontrol ventilasi, dan mencegah peningkatan tekanan intrakranial.

Penggunaan nasogastric tube (NGT) mungkin diperlukan untuk dekompresi abdomen. Kondisi hiperamonia perlu dikoreksi secara agresif karena dapat menyebabkan edema serebral. Hiperamonia dapat diatasi dengan phenylacetate-sodium benzoat atau sodium polystyrene sulfate, tetapi mungkin memerlukan hemodialisis pada kadar lebih dari 500 μg/dL.

Untuk mencegah peningkatan tekanan intrakranial lebih lanjut, posisikan kepala 30° lebih tinggi, jaga kepala dalam posisi tegak, gunakan cairan isotonis dibandingkan hipotonis, cegah overhidrasi, dan berikan furosemid 1 mg/kgBB setiap 4–6 jam untuk mencegah overload cairan.[1,2]

Terapi Suportif Derajat 3–5

Pantau tekanan intrakranial, tekanan vena sentral, dan tekanan arteri. Lakukan intubasi endotrakeal bila pasien belum diintubasi. Peningkatan tekanan intrakranial dapat diatasi dengan pemberian:

  • Ventilasi untuk mempertahankan tekanan parsial karbon dioksida normal
  • Manajemen agresif demam untuk mencegah peningkatan metabolisme serebral dan peningkatan aliran darah serebral karena hiperpireksia
  • Analgesik dan sedasi untuk mengurangi agitasi atau mempersiapkan intervensi yang memicu nyeri
  • Manitol 20% dengan dosis 0,25–0,5 g/kgBB melalui infus selama 10–20 menit setiap 6–8 jam atau salin hipertonis 3% sebanyak 3–5 ml/kgBB selama 3–30 menit bila terapi lain gagal[1,2]

Terapi Kejang

Kejang dapat diatasi dengan pemberian fenitoin 10–20 mg/kgBB intravena sebagai loading dose, dilanjutkan 5 mg/kgBB/hari intravena setiap 6 jam.[1,2]

Koagulopati

Koagulopati pada pasien dapat diterapi dengan pemberian fresh frozen plasma (FFP), kriopresipitat, platelet, dan vitamin K. Pada saat akan dilakukan tindakan invasif, platelet mungkin perlu diberikan untuk mempertahankan jumlah platelet > 50.000/µL. Vitamin K 1–10 mg intravena dapat diberikan sebagai pengganti FFP dan kriopresipitat bila kondisi bukan gawat darurat.[1,2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Chapman J, Arnold JK. Reye Syndrome. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526101/
2. Weiner DL. Reye Syndrome. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/803683-overview#a1

Diagnosis Sindrom Reye
Prognosis Sindrom Reye
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 23 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.