Prognosis Tongue-Tie
Prognosis tongue-tie atau ankyloglossia relatif baik, dengan 25% kasus yang menyebabkan gangguan menyusu atau gangguan artikulasi. Penatalaksanaan adekuat umumnya dapat mengatasi gejala dan gangguan yang ditimbulkan oleh kondisi ini.
Komplikasi
Komplikasi tongue-tie terutama dikaitkan dengan prosedur yang dilakukan, misalnya frenotomi. Tindakan tersebut dapat menimbulkan komplikasi berupa perdarahan, cedera bibir, cedera pada duktus Wharton, infeksi, disfungsi lingual, rekurensi tongue-tie, hematoma sublingual, dan ulkus.[2,3,8]
Tongue-tie juga dapat menyebabkan kesulitan menyusui, sehingga menyebabkan gagal tumbuh dan penyapihan dini. Selain itu, lidah memiliki fungsi untuk artikulasi dan membersihkan kavitas oral, sehingga tongue-tie dapat menyebabkan anak mengalami gangguan artikulasi dan kebersihan mulut yang buruk. Hal ini dapat menyebabkan anak kurang percaya diri dan mengganggu kehidupan sosialnya.[1,3,5]
Prognosis
Sebagian besar bayi dengan tongue-tie tidak memiliki gangguan menyusu. Akan tetapi, beberapa anak dapat memiliki kesulitan lain seperti kesulitan mengunyah, dan memindahkan posisi makanan dari depan ke bagian belakang lidah. Kesulitan lainnya adalah memakan makanan tertentu seperti es krim, dan memainkan alat musik tertentu seperti seruling atau klarinet.
Meskipun tidak mengganggu kemampuan memproduksi dan memahami bahasa, gangguan artikulasi dapat ditemukan bila anak sudah menginjak usia yang lebih besar (kurang lebih usia 3 tahun). Sebagian besar anak yang mengalami gangguan yang telah disebutkan di atas dapat mengalami perbaikan segera setelah tindakan, seperti frenotomi atau frenuloplasti.[1,3]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli