Pendahuluan Tongue-Tie
Tongue-tie atau ankyloglossia adalah sisa embriologis jaringan frenulum yang terletak di garis tengah antara permukaan bawah lidah dan dasar mulut. Jaringan yang tebal dan pendek ini dapat mengganggu pergerakan normal lidah.[1,2]
Kesulitan menyusui merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian pada kasus tongue-tie. Kesulitan menyusui ditandai oleh pelekatan payudara yang buruk, menyusu lama, dan irritable saat menyusui. Hal ini berisiko penurunan intake dan kesulitan mencapai berat badan ideal sesuai kurva pertumbuhan. Pada ibu, dapat disertai gejala nyeri, dan lecet payudara.[1–4]
Tongue-tie juga dapat menyebabkan anak mengalami gangguan artikulasi, seperti gangguan menyebut huruf ‘s’ dan ‘r’. Tongue-tie juga dapat mengganggu kebersihan mulut dan menurunkan rasa percaya diri sehingga mempengaruhi kehidupan sosial anak.[1–4]
Tata laksana tongue-tie direkomendasikan bila mengganggu kegiatan menyusui. Terapi observasi diindikasikan bila tongue-tie tidak menimbulkan gangguan. Tindakan medis untuk tongue-tie frenotomi dan frenuloplasti. Manajemen juga disertai dengan konseling dan manajemen laktasi.
Pada anak yang mengalami kesulitan menyusui, diperlukan konseling dan manajemen laktasi. Kemudian dilakukan evaluasi kesulitan menyusui setelah 48 jam. Bila tidak ada perbaikan setelah pemberian konseling dan manajemen laktasi yang adekuat, maka tindakan frenotomi atau frenuloplasti perlu dipertimbangkan.[1,3]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli