Penatalaksanaan Fraktur Mandibula
Penatalaksanaan fraktur mandibula harus dimulai dari survei primer, resusitasi, dan debridemen. Tujuan utama dari penatalaksanaan fraktur mandibula adalah memperbaiki maloklusi gigi, sehingga pasien dapat mengunyah secara normal kembali. Fraktur dengan mobilitas yang minimal dan tanpa maloklusi dapat ditata laksana dengan tindakan konvensional atau non-bedah.[18]
Antibiotik dapat diberikan jika luka terbuka, sesuai dengan penanganan fraktur terbuka. Harus dipertimbangkan pemberian profilaksis tetanus.[18]
Tahapan awal terapi adalah mengembalikan mandibula ke posisi normal atau reduksi. Tahap kedua adalah melakukan fiksasi pada posisi normal. Jika trauma terjadi <10 hari, maka fiksasi dapat dilakukan secara manual. Stabilisasi fraktur dapat dilakukan dengan metode closed reduction atau open reduction.[5,18,20]
Closed Reduction
Closed reduction adalah metode reduksi tanpa visualisasi terhadap fragmen fraktur. Metode close reduction pada fraktur mandibula disebut intermaxillary fixation (IMF) atau maxillomandibular fixation (MMF).[6,10]
IMF dilakukan dengan cara memfiksasi maksila dan mandibula secara bersamaan pada kasus maloklusi, sehingga pasien tidak dapat membuka mulut untuk beberapa waktu. Fiksasi ini dipertahankan selama 4−6 minggu, hingga pembentukan hard callus selesai. Pada pasien imunokompromais atau pasien dengan fraktur komplikata, pemasangan fiksasi memerlukan waktu yang lebih lama.[6,10]
Indikasi Closed Reduction
Indikasi metode closed reduction terutama untuk pasien pediatri, karena open reduction dapat merusak perkembangan gusi dan gigi. Indikasi lain adalah tidak adanya atau minimal displacement, mobilitas fraktur, dan maloklusi.[6,10]
Faktor lain yang dipertimbangkan untuk tindakan closed reduction adalah pasien tanpa infeksi, pasien kooperatif sehingga dapat di follow up dengan baik, dan pasien yang dikontraindikasikan untuk open reduction.[6,10]
Keuntungan Closed Reduction
Keuntungan metode closed reduction adalah traksi yang elastis, sehingga dapat melakukan reposisi fragmen fraktur dengan baik. Selain itu, biaya lebih terjangkau daripada open reduction.[6]
Kekurangan Closed Reduction
Kekurangan metode ini adalah waktu fiksasi yang cukup lama, yaitu 4‒6 minggu. Kondisi ini akan membuat pasien mengalami kehilangan berat badan karena intake yang tidak adekuat.[6]
Open Reduction
Reduksi dan fiksasi pada open reduction dilakukan dengan pendekatan pembedahan dan visualisasi fragmen fraktur. Fiksasi dapat dilakukan secara rigid atau semirigid.[10,17,18]
Indikasi Open Reduction
Metode open reduction dipertimbangkan pada kasus fraktur mandibula yang gagal atau tidak dapat dilakukan closed reduction.[10,17,18]
Keuntungan Open Reduction
Keuntungan metode ini adalah pasien yang dapat segera memfungsikan mulutnya, yang dimulai dengan diet lunak. Plate pada open reduction harus dilepas kembali setelah penyembuhan.[10,17,18]
Kekurangan Open Reduction
Risiko pembedahan menjadi kekurangan metode ini , termasuk bekas operasi yang meninggalkan scar hingga keloid, dan kerusakan nervus alveolar. Selain itu, dibutuhkan pembedahan kedua untuk melepas plate.[10,17,18]