Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Leukoplakia Mulut annisa-meidina 2025-04-21T11:51:16+07:00 2025-04-21T11:51:16+07:00
Leukoplakia Mulut
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Leukoplakia Mulut

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Prinsip penatalaksanaan leukoplakia mulut adalah identifikasi faktor risiko dan mengeliminasi faktor risiko tersebut. Aspek yang sangat penting adalah menentukan tingkat risiko transformasi menjadi maligna, melakukan observasi jangka panjang, dan memberikan terapi yang tepat berdasarkan penilaian tingkat keparahan dan risiko.[5,11,14-16]

Identifikasi dan Eliminasi Faktor Risiko

Sebagian faktor risiko leukoplakia adalah faktor eksternal yang dapat dikendalikan. Untuk itu, langkah awal dari penatalaksanaan leukoplakia adalah mengeliminasinya. Contoh tindakan eliminasi faktor risiko adalah menghentikan paparan tembakau dan alkohol, mengatasi trauma mekanis dengan menyesuaikan gigi tiruan atau alat orthodonti, dan menghilangkan kebiasaan menggigit pipi.[5,11,14-16]

Evaluasi Risiko Transformasi Maligna

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko leukoplakia bertransformasi menjadi maligna adalah lokasi lesi yang berada di dasar mulut, lateral lidah atau dasar lidah, serta leukoplakia non-homogen. Jika ditemukan ciri-ciri tersebut dalam kasus lesi yang displasia, maka risiko untuk bertransformasi menjadi maligna akan semakin meningkat.[5,11,14-16]

Observasi Jangka Panjang

Karena berbagai macam terapi tidak mengurangi risiko transformasi ganas, maka observasi jangka panjang sangat penting dilakukan untuk memastikan deteksi dini tanda transformasi. Pasien dengan leukoplakia harus melakukan kontrol rutin setiap 3 bulan sekali di awal. Jika tidak ada perubahan pada lesi, maka pemantauan dapat diperpanjang hingga satu tahun sekali.

Jika kontrol rutin sudah menjadi satu tahun sekali, pemantauan lesi dapat dilakukan melalui foto yang diambil oleh pasien sendiri dan dikirimkan ke dokter gigi untuk evaluasi antar kunjungan. Jika diperlukan, setiap beberapa tahun sekali dapat kembali dilakukan biopsi. Tanda bahaya yang harus diedukasi pada pasien adalah adanya hemoptisis.[5,11,14-16]

Terapi Bedah

Jika leukoplakia menunjukkan gejala transformasi maligna, diperlukan prosedur pembedahan untuk mengeliminasi lesi tersebut. Terapi bedah ini termasuk eksisi bedah konvensional, bedah laser CO2, hingga krioterapi.

Keuntungan terapi bedah adalah eliminasi langsung lesi yang berisiko tinggi. Kekurangannya adalah potensi komplikasi seperti fibrosis, gangguan fungsi bicara, atau kekambuhan.[5,11,14-16]

Terapi Non-Bedah

Berbagai macam terapi non-bedah ditawarkan sebagai alternatif terapi bedah yang lebih berisiko. Contohnya adalah dengan retinoid, pemberian antiinflamasi, karotenoid, terapi fotodinamik, hingga aplikasi obat topikal seperti bleomycin. Namun, dari semua jenis terapi non-bedah tersebut, belum ada yang memiliki bukti efikasi adekuat dalam pencegahan transformasi maligna.[5,11,14-16]

Referensi

5. Sato H, Nakayama H, et al. Surgical excision and follow-up of nondysplastic oral leukoplakia. A systematic review. J Oral Maxillofac Surg Med Pathol, 2024. https://doi.org/10.1016/j.ajoms.2024.11.009
11. Villa A, Woo S Bin. Leukoplakia—A Diagnostic and Management Algorithm. Journal of Oral and Maxillofacial Surgery, 2017. 75:723–734
14. Zhang R, Gao T, Wang D. Photodynamic therapy (PDT) for oral leukoplakia: a systematic review and meta-analysis of single-arm studies examining efficacy and subgroup analyses. BMC Oral Health. 2023. https://doi.org/10.1186/s12903-023-03294-3
15. Badi K, Venkatesh R, More CB, Bargale S. Management of Oral Leukoplakia – A Systematic Umbrella Review of Global Evidence. SVOA Dentistry, 2024. 5:187–195
16. Gates JC, Abouyared M, et al. Clinical Management Update of Oral Leukoplakia: A Review From the American Head and Neck Society Cancer Prevention Service. Head Neck, 2024. https://doi.org/10.1002/hed.28013

Diagnosis Leukoplakia Mulut
Prognosis Leukoplakia Mulut

Artikel Terkait

  • Red Flag Oral Thrush
    Red Flag Oral Thrush
  • Red Flag Sariawan
    Red Flag Sariawan
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 23 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 22 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.