Diagnosis Mucocele Rongga Mulut
Pemeriksaan penunjang jarang diperlukan dalam proses diagnosis mucocele rongga mulut, karena kondisi ini mudah dikenali secara klinis. Apabila dokter merasa ragu, pemeriksaan ultrasonografi, CT Scan, MRI, dan biopsi dapat dilakukan.[8,9]
Anamnesis
Biasanya, keluhan utama yang membuat pasien datang ke dokter bukan karena adanya rasa nyeri atau sakit, melainkan akibat ketidaknyamanan dan kesulitan saat berbicara dan mengunyah, tergantung dari letak dan seberapa besar mucocele yang dialami. Selain itu, pasien juga bisa datang disebabkan rasa takut akibat bentuk mucocele yang membesar.
Hal lain yang juga perlu digali adalah adanya riwayat trauma mekanis, seperti tergigit, terkena sikat gigi, atau trauma benda ekstraoral seperti riwayat trauma akibat pemasangan intubasi pernapasan. Selain itu, telusuri juga riwayat inflamasi kronis yang mungkin diderita oleh pasien, seperti inflamasi akibat merokok atau penggunaan tindik bibir.
Dokter juga perlu menanyakan apakah pasien memiliki riwayat suatu kelainan yang mengarah kepada terbentuknya mucocele, seperti fibrosis duktus, trauma kronis, sialolitiasis, dan tumor.[8,9]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan pengamatan visual dan pemeriksaan palpasi. Pada pengamatan visual, mucocele rongga mulut akan memiliki penampakan klinis tunggal atau multipel, bulat, sebagian besar memiliki diameter kurang dari 1 cm, berwarna transparan-kebiruan, biasanya terjadi keratosis pada mukosa yang mengelilingi lesi, memiliki riwayat pernah pecah dan muncul berulang.
Sementara itu, pada pemeriksaan palpasi, penampakan klinis mucocele meliputi pembengkakan (nodul) dengan konsistensi lunak, fluktuasi positif, dan permukaan halus.[8,9]
Diagnosis Banding
Secara umum, mucocele mudah dikenali secara klinis. Diagnosis banding yang perlu dipikirkan mencakup hemangioma, kista dermoid, dan abses.[8,9]
Hemangioma
Hemangioma pada bibir bagian bawah bisa menyerupai mucocele. Meski demikian, hemangioma biasanya berwarna merah kebiruan dan mudah berdarah. Selain itu, hemangioma biasanya muncul pada anak yang lebih kecil atau infant.[8,9]
Kista Dermoid
Kista dermoid sangat jarang terjadi pada area oral. Berbeda dengan mucocele, kista dermoid biasanya terjadi pada area dekat mata. Ultrasonografi dapat membantu membedakan keduanya.[8,9]
Abses
Berbeda dengan mucocele, abses akan berisi pus dan menunjukkan tanda peradangan. Pasien dengan abses pada area bibir bawah biasanya mengeluhkan nyeri akibat inflamasi yang terjadi.[8,9]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang mucocele jarang diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Pada beberapa kasus, mucocele bisa digunakan untuk mengevaluasi adanya kalkuli sebagai penyebab mucocele, ataupun adanya penyebaran dari pembengkakan ke glandula saliva minor mana saja yang terlibat. Ini dapat digunakan untuk menentukan seberapa luas insisi yang akan dilakukan.
Ultrasonografi
Pemeriksaan penunjang pertama yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan ultrasonografi. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi kalkuli, abses, kista, bahkan membedakan antara tumor jinak dan ganas dengan akurasi hingga 90%.[8,9]
CT Scan dan MRI
Pemeriksaan penunjang lain yang dapat bermanfaat adalah CT scan dan MRI. Namun, pemeriksaan ini jarang dilakukan, kecuali jika mucocele tersebut tampak melibatkan area yang luas, atau jika mucocele di dasar mulut (ranula) sudah melibatkan muskulus milohioid.
CT scan dan MRI dapat juga dilakukan sebelum operasi pengangkatan mucocele untuk menentukan seberapa luas jaringan yang diambil.[8,9]
Biopsi
Pemeriksaan penunjang yang terakhir adalah biopsi. Hal ini dilakukan dengan tujuan membedakan apakah lesi tersebut ganas atau jinak.[8,9]