Patofisiologi Mucocele Rongga Mulut
Patofisiologi mucocele rongga mulut yang utama adalah terjadinya gangguan aliran sekresi saliva pada duktus glandula salivarius minor. Mucocele dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan penyebabnya, yaitu pseudo-cyst (extravasation mucoceles) dan salivary cyst (retention cyst).[3,4]
Extravasation Mucocele
Pseudo-cyst atau extravasation mucoceles banyak diderita oleh anak-anak dan dewasa muda. Penyebabnya adalah trauma mekanis seperti kebiasaan buruk menggigit mukosa bukal atau mukosa labial. Akibat trauma ini, terjadi ruptur duktus saliva dan menginisiasi ekstravasasi (rembesan) saliva sehingga terakumulasi pada jaringan sekitar.
Pada penampakan histologis, mucocele jenis ini tidak dilapisi oleh epitel. Selain itu, terlihat adanya makrofag, eosinofil, plasma sel, dan jaringan granulasi.[3,4]
Salivary Cyst
Salivary cyst (retention cyst) terjadi akibat adanya proliferasi epitel pada duktus ekskresi glandula salivarius minor sehingga membentuk kista pada saluran tersebut. Proliferasi epitel ini menyebabkan terjadinya obstruksi atau sumbatan duktus, dan biasanya terjadi akibat efek sekunder dari sialolitiasis, fibrosis jaringan periduktus, hingga tumor.
Berbanding terbalik dengan tipe extravasation, mucocele tipe retention cyst dilapisi oleh epitel. Pada pengamatan histopatologis, tampak jaringan granulasi yang terdiri dari leukosit, limfosit, sel plasma dan histiosit. Lumen kavitas diisi oleh mucin dan eosinofil yang terdiri dari sel-sel inflamasi.[3,4]