Edukasi dan Promosi Kesehatan Mucocele Rongga Mulut
Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien dengan mucocele rongga mulut adalah untuk tidak menggigit bibir dan berhati-hati saat menyikat gigi. Hal ini karena mucocele paling sering berkaitan dengan trauma mekanis pada rongga mulut.[4,7]
Edukasi Pasien
Edukasi pasien penderita mucocele yang utama adalah bahwa mucocele dapat hilang dengan sendirinya. Sampaikan juga bahwa mucocele bukan merupakan tumor ganas yang membahayakan jiwa. Namun, jika pasien sudah mengeluhkan adanya gangguan dalam bicara, mengunyah, dan menelan, maka berikan edukasi terkait rencana pilihan perawatan.
Pada saat menyampaikan berbagai pilihan rencana perawatan, dokter harus menjelaskan secara detail dari masing-masing pilihan perawatan tersebut, khususnya adalah tingkat keberhasilan, kemungkinan komplikasi, kemungkinan rekurensi, dan pandangan dokter terhadap rencana perawatan yang terbaik.
Edukasi yang dapat dilakukan kepada pasien mucocele pasca operasi adalah dengan melakukan manajemen diet dan aktivitas. Diet makanan yang dikonsumsi oleh pasien hendaknya merupakan makanan lunak terlebih dahulu dalam beberapa hari pasca operasi. Selain itu, hendaknya pasien menjaga agar menghindari olahraga yang berpotensi terjadi kontak fisik, khususnya di area rongga mulut, seperti tinju, basket, dan sepak bola.
Jika etiologi mucocele disebabkan oleh kebiasaan buruk menggigit bibir, maka dokter gigi harus mengedukasi kepada pasien untuk berhenti melakukan kebiasaan tersebut. Jika etiologi mucocele pasien adalah trauma kronis akibat merokok, maka hendaknya dokter gigi memberikan edukasi kepada pasien untuk berhenti merokok.[4,7]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Promosi kesehatan dilakukan dengan mencegah kebiasaan yang berpotensi menimbulkan mucocele, seperti menggigit bibir dan merokok. Jika diperlukan, dokter dapat melakukan pemeriksaan dan analisis lebih lanjut terkait dengan faktor penyebab kebiasaan menggigit bibir, apakah berkaitan dengan psikologis atau tidak. Kemudian konsultasikan dengan ahli di bidang yang relevan.
Terkait dengan kebiasaan merokok, jika kebiasaan tersebut sangat parah dan berpotensi menyebabkan komplikasi kesehatan yang lebih serius, maka dapat dipertimbangkan merujuk pasien kepada ahli di bidang layanan berhenti merokok.[4,7]