Epidemiologi Mucocele Rongga Mulut
Data epidemiologi menunjukkan bahwa sebesar 70% dari seluruh kasus mucocele rongga mulut terjadi pasien anak dan dewasa muda, yaitu pada rentang usia 3-20 tahun.[5-7]
Global
Sebesar 95% mucocele rongga mulut merupakan tipe extravasation mucocele. Area yang paling sering terdampak adalah mukosa bibir bawah, lidah, dasar mulut (atau biasa disebut ranula), dan mukosa buccal. Beberapa penelitian tidak melaporkan adanya predileksi jenis kelamin maupun predileksi ras pada kasus mucocele. Ranula dilaporkan lebih sering ditemukan pada individu dengan sarkoidosis, sindrom Sjogren, atau infeksi HIV.
Di Minnesota, Amerika Serikat, prevalensi mucocele rongga mulut dilaporkan sebesar 2,4 kasus per 1000 orang.
Di India, Chandramani dkk melaporkan bahwa dari seluruh pasien mucocele pada penelitiannya, 51,72% diderita oleh laki-laki. Dari seluruh total kasus, bibir bawah merupakan area yang paling sering terdampak (36,2%).[5-7]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi nasional mucocele rongga mulut di Indonesia
Mortalitas
Mucocele tidak dikaitkan dengan mortalitas. Belum pernah dilaporkan adanya kasus kematian akibat mucocele. Namun, dokter perlu memahami bahwa mucocele dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Mucocele yang tidak dirawat bisa menyebabkan infeksi. Setelah tindakan operatif, mucocele bisa menyebabkan komplikasi perdarahan.[5-7]